Biayanya mahal, dan kerusakannya bisa bikin pusing tujuh keliling.
Dengan adanya garansi jangka panjang ini, kekhawatiran konsumen terhadap kerusakan baterai atau penurunan performanya secara drastis bisa ditekan.
Lagi-lagi, ini bagian dari pendekatan Polytron untuk membangun rasa percaya diri pada konsumennya.
Spesifikasi yang Kompetitif dan Siap Hadapi Medan Jalan Indonesia
Lantas, seperti apa sebenarnya spesifikasi mobil listrik pertama dari Polytron ini?
Mobil listrik ini menggunakan baterai Lithium Ferro Phosphate (LFP)—jenis baterai yang dikenal stabil dan tahan lama—dengan kapasitas 51,916 kWh.
Motor listriknya memiliki daya 150 kW dan torsi puncak 320 Nm, karakteristik yang memberikan akselerasi instan, khas mobil listrik modern.
Performa? Tak perlu diragukan. Mobil ini mampu menempuh kecepatan maksimal 150 km/jam, dan untuk berakselerasi dari 0 ke 100 km/jam, dibutuhkan waktu hanya 9,6 detik.
Sementara jarak tempuhnya bisa mencapai 402 kilometer dalam sekali pengisian daya, berdasarkan standar uji CLTC.
Angka yang cukup impresif untuk mobil listrik di kelasnya.
Ground clearance-nya sebesar 158 mm, memberikan rasa aman saat harus melewati polisi tidur, jalanan rusak, atau genangan air—hal yang kerap ditemui di kota-kota besar Indonesia.
Dengan dimensi yang proporsional, mobil ini juga cocok untuk kebutuhan urban maupun perjalanan antar kota.
Siapa Sasarannya?
Dengan program buyback dan spesifikasi yang kompetitif, mobil listrik Polytron menyasar konsumen muda, keluarga kecil, serta profesional urban yang peduli akan keberlanjutan namun tetap ingin kendaraan dengan nilai investasi yang aman.
Mereka yang sebelumnya ragu-ragu karena takut rugi saat menjual mobil kembali kini bisa melirik Polytron sebagai pilihan menarik.
Konsumen tak lagi harus bertanya, “Bagaimana kalau nanti dijual harganya jatuh?” Karena jawabannya sudah jelas: Polytron menjamin nilai jual kembali hingga 70 persen.