Dukungan terhadap pembentukan Provinsi Daerah Istimewa Surakarta datang dari berbagai kalangan.
Sejumlah akademisi dari Universitas Sebelas Maret (UNS) dan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta menyampaikan bahwa Surakarta memiliki modal budaya yang sangat kuat dan perlu dikembangkan secara otonom agar tidak tenggelam dalam kebijakan provinsi yang terlalu luas dan kurang fokus terhadap aspek budaya.
Selain itu, budayawan senior seperti Butet Kartaredjasa dan tokoh masyarakat lainnya juga menyuarakan dukungan terhadap usulan ini.
Menurut mereka, pengakuan status istimewa akan menjadi bentuk penghormatan terhadap warisan budaya dan sejarah panjang Surakarta.
Tantangan dan Pro-Kontra
Meski demikian, usulan ini tidak lepas dari pro dan kontra.
Sejumlah pihak mempertanyakan apakah pemekaran provinsi benar-benar menjadi solusi efektif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Mereka khawatir bahwa pemekaran hanya akan menambah beban anggaran dan menciptakan birokrasi baru yang belum tentu efisien.
Namun di sisi lain, para pendukung meyakini bahwa dengan status istimewa, Surakarta justru dapat menjadi pusat pertumbuhan baru, terutama di bidang pariwisata budaya dan ekonomi kreatif.
Sebagai contoh, potensi wisata budaya seperti Keraton Surakarta, Pura Mangkunegaran, pasar tradisional, hingga festival budaya seperti Solo Batik Carnival, bisa dikembangkan lebih optimal.
Peran Strategis Surakarta di Masa Depan
Jika usulan ini disetujui, Surakarta tidak hanya akan menjadi ibukota provinsi baru, tetapi juga simbol kebangkitan budaya Jawa.
Pemerintah daerah dapat mengembangkan kurikulum pendidikan berbasis budaya lokal, mendorong pelestarian bahasa Jawa, serta memberikan insentif bagi pelaku seni dan budaya tradisional.
Lebih jauh lagi, Surakarta bisa menjadi role model bagi daerah lain dalam hal pengelolaan kebudayaan berbasis kearifan lokal.
Dengan status istimewa, Surakarta diharapkan mampu memadukan antara modernitas dan tradisi secara harmonis, sehingga mampu memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan nasional yang berbasis karakter bangsa.
Upaya Menuju Realisasi
Untuk mewujudkan Daerah Istimewa Surakarta, tentu diperlukan proses politik dan hukum yang tidak sederhana.
Harus ada kajian akademik mendalam, dukungan politik di tingkat pusat dan daerah, serta aspirasi yang kuat dari masyarakat akar rumput.
Sejumlah kelompok sudah mulai menyusun naskah akademik dan membentuk forum-forum diskusi publik untuk menyosialisasikan gagasan ini.