PALPOS.ID - Kolaborasi Titan Infra Sejahtera Sediakan Layanan Jaringan Transportasi Logistik Batu Bara Terintegrasi di Sumsel.
PT Titan Infra Sejahtera (TIS) menunjukkan komitmen kuat dalam memperkuat infrastruktur logistik batu bara di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel).
Melalui pembangunan jaringan transportasi terintegrasi, perusahaan ini menghadirkan solusi logistik efisien yang menghubungkan kawasan mulut tambang, stockpile, hingga pelabuhan ekspor.
Langkah strategis ini sekaligus menjadi contoh nyata kolaborasi antara sektor swasta dan industri tambang lokal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
BACA JUGA:PT SDJ Gelar Pengobatan Gratis di Empat Desa
Direktur PT Titan Infra Sejahtera, Antony Surianto, mengungkapkan bahwa layanan yang disediakan pihaknya mencakup seluruh rantai transportasi batu bara secara end-to-end.
“Kami menyediakan layanan jaringan transportasi logistik batu bara yang terintegrasi. Dari mulut tambang ke sungai hingga pelabuhan, jaraknya mencapai sekitar 118 kilometer,” ujar Antony dalam acara 2nd Coalindo Coal Conference di Jakarta, belum lama ini.
Jalur Hauling Road Strategis Lintas Empat Kabupaten
Jalur khusus angkutan batu bara sepanjang 118 kilometer milik PT Titan Infra Sejahtera menjadi infrastruktur vital yang melintasi empat kabupaten, yaitu Lahat, Muara Enim, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), dan Banyuasin.
Jalur ini menghubungkan tambang-tambang utama di wilayah hulu dengan Pelabuhan Swarnadwipa yang dikelola oleh anak perusahaan mereka, PT Swarnadwipa Dermaga Jaya (SDJ).
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Tengah: Wacana Pembentukan Provinsi Baru, Muria Raya atau Jawa Utara
Antony menjelaskan bahwa jalur hauling tersebut dirancang dengan tingkat keamanan tinggi dan sistem pengawasan terintegrasi.
“Kami protect jalannya, pelabuhannya, trucking-nya, bahkan tongkangnya. Semua kami awasi dan kendalikan agar transportasi batu bara berjalan aman dan efisien,” jelasnya.
Dengan sistem operasional 24 jam nonstop, jalur hauling ini dilengkapi jembatan permanen, fasilitas darurat, serta infrastruktur pendukung lainnya untuk memastikan aktivitas pengangkutan tidak terganggu sepanjang tahun, baik di musim hujan maupun kemarau.