Beberapa sumber menyebutkan alternatif nama wilayah: misalnya ada wacana untuk memasukkan Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Lubuklinggau Barat Daya.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Bengkulu: Wacana Pembentukan Provinsi Bengkulu Utara Andalkan Potensi Wilayah
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Bengkulu: Wacana Pembentukan Kota Curup Untuk Pemerataan Pelayanan Publik
Namun simpang-siurnya daftar wilayah ini menunjukkan masih berlangsung proses tarik-ulur administratif dan politik.
Sejarah & Budaya Lokal
Selain potensi ekonomi, latar belakang pemekaran juga dilandasi solidaritas budaya.
Wilayah Lahat, Pagaralam, dan Empat Lawang adalah basis utama Suku Besemah, sehingga aliansi mereka memperkuat narasi pembentukan provinsi baru.
Meski demikian, keberagaman budaya tetap menjadi tantangan integrasi.
Alasan Geografis dan Pemerintahan
Kendala geografis—termasuk jarak jauh ke ibukota provinsi dan kondisi infrastruktur yang tertinggal—mendorong ide pemekaran untuk mendekatkan pemerintah kepada masyarakat.
Kecamatan yang jauh dari pusat pemerintahan kerap kesulitan mengakses layanan publik, sehingga harapan muncul agar pemerintah daerah lebih responsif.
Dampak terhadap Provinsi Bengkulu
Aspek Administratif & Birokrasi
Restrukturisasi wilayah: Kehilangan wilayah (Bengkulu Selatan, Seluma, Kaur) menuntut penataan ulang tata wilayah dan birokrasi.
Perubahan regulasi: Perlu revisi perda, regulasi pelayanan, pemetaan kembali kewenangan pemerintah daerah, dan pemangkasan struktur pemerintahan seperti Kecamatan dan Dinas.
Dampak Ekonomi
Pendapatan Asli Daerah (PAD): Kabupaten Kaur (perkebunan kelapa sawit, perikanan) dan Bengkulu Selatan (pertanian, sawit) memberi kontribusi signifikan.