Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Wacana Pembentukan Kota Cikampek Menjawab Tantangan Pembangunan

Dengan kondisi ini, Cikampek memiliki potensi fiskal yang cukup untuk menopang operasional pemerintahan baru. 

Bahkan, dengan pemekaran yang tepat, wilayah ini bisa tumbuh sebagai pusat industri kota baru di Jawa Barat bagian timur.

Dukungan dari Kalangan Muda dan Komunitas Lokal

Kang Toleng juga menyatakan bahwa pihaknya telah menggandeng berbagai kalangan: tokoh pemuda, tokoh agama, organisasi perempuan, hingga pelaku UMKM dan aktivis sosial di wilayah tujuh kecamatan tersebut. 

Konsolidasi ini bertujuan agar perjuangan pembentukan Kota Cikampek menjadi gerakan bersama, bukan eksklusif oleh segelintir elite politik.

“Makanya kita ajak semua unsur: tokoh masyarakat, agama, pemuda, perempuan, ayo kita kawal Kota Cikampek ini bersama-sama,” ujar Kang Toleng.

Moratorium Pemekaran Masih Jadi Hambatan

Meski sudah memiliki kajian, peta wilayah, dukungan masyarakat, serta kelayakan ekonomi, aspirasi pembentukan Kota Cikampek, seperti ratusan aspirasi DOB lainnya di seluruh Indonesia, masih terganjal oleh satu hambatan besar: moratorium pemekaran wilayah.

Pemerintah Pusat hingga kini masih menahan proses pemekaran dengan alasan efisiensi anggaran dan konsolidasi birokrasi.

Padahal, berbagai studi menunjukkan bahwa jika dilaksanakan dengan perencanaan matang dan pengawasan ketat, DOB justru mampu mempercepat pemerataan pembangunan, meningkatkan partisipasi publik, dan memperkuat demokrasi lokal.

Jawa Barat Butuh Desentralisasi Lebih Lanjut

Dengan jumlah penduduk lebih dari 50 juta jiwa, Jawa Barat adalah provinsi terpadat di Indonesia. 

Untuk menjawab tantangan pelayanan birokrasi yang efisien dan adil, pemekaran wilayah menjadi kebutuhan mendesak. 

Dari ujung barat hingga timur, sudah banyak usulan pembentukan kabupaten/kota baru seperti:

Kabupaten Bogor Barat

Kabupaten Garut Selatan

Kabupaten Sukabumi Utara

Kabupaten Indramayu Barat

Kabupaten Cianjur Selatan

Kota Cipanas

Kota Cikampek

Seluruh usulan ini menunjukkan adanya kebutuhan konkret akan desentralisasi yang lebih adil dan berbasis pada kearifan lokal.

Harapan di Tengah Ketidakpastian

Kota Cikampek bukan sekadar wacana. Ia adalah cerminan dari hasrat masyarakat untuk membangun daerahnya sendiri dengan lebih baik. 

Di tengah keterbatasan dan kebijakan moratorium yang belum dicabut, harapan akan terus hidup. 

Ketika suara rakyat bergema dan disambut oleh para pemimpin daerah dan nasional yang visioner, Kota Cikampek bukan mustahil akan terwujud dalam waktu dekat.

Sumber: palpos.disway.id