Gado-Gado : Makanan Khas Nusantara yang Tak Lekang oleh Waktu
Gado-gado bukan cuma makanan, tapi simbol keberagaman Indonesia.-Fhoto: Istimewa-
Salah satu upaya pelestarian tersebut terlihat dalam ajang “Festival Kuliner Nusantara” yang digelar setiap tahun di berbagai kota besar. Di festival ini, gado-gado selalu menjadi primadona yang menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara.
Di balik popularitas gado-gado, terdapat kisah inspiratif dari para pedagang kaki lima yang menjajakan makanan ini sejak puluhan tahun lalu. Salah satunya adalah Bu Sri, pedagang gado-gado di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
“Sudah 25 tahun saya jualan gado-gado. Dari modal kecil, alhamdulillah bisa menyekolahkan anak-anak sampai kuliah,” kata Bu Sri.
Setiap hari, ia menyiapkan bahan-bahan segar sejak pukul 4 pagi. Bumbunya dibuat sendiri dengan resep turun-temurun dari ibunya.
Menurutnya, kunci dari gado-gado yang enak terletak pada bumbu kacang dan kesegaran sayurannya.
“Jangan pelit bumbu, dan sayurnya jangan terlalu matang. Itu rahasia saya,” ujarnya sambil tersenyum.
Gado-gado bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga simbol budaya, sejarah, dan ketahanan pangan masyarakat Indonesia.
Di tengah tren makanan cepat saji dan budaya instan, gado-gado tetap menjadi pilihan yang menyehatkan dan sarat makna.
Keberadaannya tidak hanya menjadi kebanggaan dalam negeri, tetapi juga membawa nama Indonesia harum di kancah internasional.
Melalui pelestarian kuliner tradisional seperti gado-gado, bangsa Indonesia dapat terus memperkuat identitas nasional sekaligus menjalin diplomasi budaya dengan dunia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


