Iklan BANNER GRANDFONDO
Iklan Astra Motor

Inovasi Daun Teratai Sabet Juara 2 TTG Perikanan Palembang 2025, Jadi Solusi Pengganti Antibiotik

Inovasi Daun Teratai Sabet Juara 2 TTG Perikanan Palembang 2025, Jadi Solusi Pengganti Antibiotik

Analis Akuakultur Ahli Muda Dinas Perikanan Kota Palembang Debby Meryani SP MSi menyerahkan hadiah Juara 2 kepada tim inovator yang mengangkat Daun Teratai (Nelumbo nucifera) sebagai kandidat obat herbal yang sangat potensial.--ist

Tim Politeknik Negeri Sriwijaya ini berhasil unggul setelah melalui penilaian karya tulis dan jawaban atas pertanyaan dari tiga dewan juri profesional pada saat Grand Final.

Ketiga dewan juri tersebut adalah Dr. Bobby Muslimin, S.St.Pi., MM dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Mesi Parlinda, S.Si., M.K.M dari unsur media dan Salvia Rani, S.Pi., M.Si dari Dinas Perikanan Palembang.

Hadiah Juara 2 diserahkan oleh Debby Meryani SP MSi, Analis Akuakultur Ahli Muda Dinas Perikanan Kota Palembang, yang mengapresiasi inovasi berbasis sumber daya lokal ini sebagai langkah strategis menuju praktik budidaya perikanan yang berkelanjutan.

Sementara itu Kepala Dinas Perikanan Kota Palembang, Drs. Edwin Effendi, M.Si., mengatakan, kegiatan ini bertujuan mendorong kreasi dan solusi efisien di dunia perikanan.

“Kegiatan ini bukan sekadar lomba tapi bagaimana menghasilkan ilmu inovasi yang dapat disumbangkan kepada masyarakat. Ilmu tidak akan pernah habis. Ini akan jadi amal,” ujar Edwin. 

Ia menambahkan, penyelenggaraan lomba ini selaras dengan program prioritas Walikota Palembang Drs. H. Ratu Dewa, M.Si. dan Wakil Walikota Prima Salam, S.H., M.M. dalam hal peningkatan gizi masyarakat dan dukungan terhadap ketahanan pangan daerah.

Ketua Panitia, Zuarsya, S.H., M.Si., memaparkan tujuan utama digelarnya acara ini adalah untuk mencari ide kreasi dan inovasi yang efektif dan efisien, khususnya yang aplikatif dalam sektor perikanan. 

“Dari kegiatan ini kami berharap lahir inovasi yang dapat dikembangkan dan bermanfaat luas untuk masyarakat,” kata Kepala Bidang Pakan, Perbenihan dan Keskanling ini.

Zuarsya menambahkan, proses seleksi inovasi berlangsung sangat ketat. Awalnya, terdapat 16 peserta yang mendaftar dan memaparkan idenya lewat karya tulis.

“Setelah melalui proses penilaian yang mendalam dan selektif oleh tim juri profesional, jumlah tersebut kemudian disaring hingga menyisakan lima tim peserta terbaik yang berhak melaju ke babak grand final,” katanya.**

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: