Melestarikan Budaya Lokal, PHE Ogan Komering dan Masyarakat Kolaborasi Gelar Festival Sekaa Nguda Makarti Jaya
Pemuda dan Pemudi Desa Makarti Jaya binaan Rumah Belajar Sekaa Nguda yang difasilitasi oleh PHE Ogan Komering. -Foto: Dok PHE Ogan Komering-
Dukungan terhadap kegiatan budaya bukanlah hal baru bagi PHE Ogan Komering. Perusahaan migas yang beroperasi di wilayah OKU ini secara konsisten menjalankan berbagai program TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) berbasis nilai budaya dan sosial.
Pjs Field Manager PHE Ogan Komering, Juli Karyanto, menegaskan bahwa kegiatan seperti Festival Budaya Sekaa Nguda Makarti Jaya merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) secara menyeluruh.
BACA JUGA:Lakukan Penguatan Standar Layanan Kepribadian dan Kemandirian di Rutan Baturaja
BACA JUGA:Lagi, Bupati Merotasi Pejabat di Ruang Lingkup Pemda OKU
“Dukungan terhadap kegiatan budaya ini adalah bagian dari komitmen PHE Ogan Komering dalam menerapkan prinsip ESG.
Kami memastikan setiap program dijalankan secara berkelanjutan dan memberi manfaat nyata, tidak hanya bagi lingkungan dan ekonomi, tetapi juga bagi jiwa dan karakter masyarakat yang menjaganya,” ungkap Juli.
Menurutnya, pembangunan masyarakat tidak bisa hanya berfokus pada aspek ekonomi. Pembangunan karakter dan mental generasi muda melalui seni, budaya, dan pendidikan nonformal juga memiliki dampak jangka panjang yang sangat positif.
“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus menumbuhkan semangat berkarya dan memperkuat karakter generasi muda agar mampu berdaya saing tanpa meninggalkan akar budaya daerah,” tambah Juli.
Sementara itu, Kepala Desa Makarti Jaya, I Wayan Suada, tidak dapat menyembunyikan rasa bangganya atas terselenggaranya festival budaya tersebut.
Ia menilai kegiatan ini sebagai bentuk gotong royong masyarakat, pemerintah desa, dan pihak perusahaan dalam menjaga keberlangsungan budaya lokal.
“Terima kasih kepada PHE Ogan Komering. Anak-anak kami belajar disiplin, kerja sama, dan cinta akar budayanya melalui kegiatan ini. Festival ini adalah wujud nyata gotong royong dan cinta budaya,” ujarnya.
Menurutnya, festival budaya bukan hanya ajang hiburan semata, tetapi juga ruang pembinaan yang menanamkan nilai-nilai positif bagi generasi muda, sekaligus meningkatkan kebanggaan masyarakat terhadap budaya daerah.
I Wayan menyatakan bahwa keberadaan Rumah Belajar Sekaa Nguda telah memberikan dampak besar bagi anak-anak desa, terutama dalam menghadirkan kegiatan positif yang dapat menjauhkan mereka dari pergaulan negatif. (abu)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


