Datangi DPRD, Amanat Desak Holywings Palembang Ditutup Total

Datangi DPRD, Amanat Desak Holywings Palembang Ditutup Total

PALEMBANG, PALPOS.ID - Puluhan ulama Kota Palembang dari sejumlah ormas islam diantaranya aliansi masyarakat anti maksiat (Amanat), Kamis (30/6), mendatangi gedung DPRD Kota Palembang.

Kedatangan para ulama yang dipimpin Habib Mahdi tersebut diterima pimpinan dewan di ruang Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Palembang, Jakabaring.

Pimpinan dewan yang hadir, Ketua DPRD Kota Palembang, Zainal Abidin SH, Wakil Ketua Adzanu Getar Nusantara, dan Wakil Ketua RM Yusuf Indra Kesuma. Selain itu juga hadir anggota DPRD Palembang komisi II, M Akbar Alfaro SE, B Bus.

Usai diterima dewan, Habib Mahdi, selaku pimpinan ulama mengatakan, tujuan kedatangan mereka untuk meminta dewan menindaklanjuti aksi para ulama yang sebelumnya telah melakukan protes dengan mendatangi holywings Palembang pada Rabu (29/6).

“Dimana holywings melalui tim kreatifnya di pusat dinilai telah menistakan agama dengan mempromosikan minuman keras (miras) atau minuman beralkhohol dengan menyertakan nama Muhammad dan Maria,” ujar Habib.

Oleh sebab itu, Habib mendesak agar DPRD Kota Palembang selaku wakil rakyat dapat memperhatikan persoalan ini dengan serius dengan berlaku tegas dan meninjau Kembali keberadaan holywings Palembang yang diduga kuat melanggar izin dan peruntukannya.

Terutama lanjut Habib, terkait holywings Palembang selaku tempat hiburan malam yang menimbulkan maksiat hingga membuat masyarakat resah. Padahal lanjut Habib,  soal kegeradaan Miras dan Mikol sudah ada Perdanya namun di Palembang yang berjuluk Palembang Darussalam masih dijual bebas.

“Dengan kondisi tersebut, kita meminta agar bapak-bapak pimpinan DPRD Palembang dapat memgingatkan Pemkot Palembang agar tidak hanya menutup sementara holywings Palembang namun harus ditutup total karena aktifitas holywings memang sudah sangat meresahkan. Sebab yang namanya ditutup sementara hari ini ditutup, besok dibuka lagi,” tandas Habib.

Tak hanya holywings sambung Habib, pihaknya juga mendesak DPRD dan Pemkot Palembang juga dapat meninjau dan mengevaluasi semua café dan tempat hiburan malam lainnya yang menimbulkan maksiat. “Sangat disayangkan jika masksiat menjamur di Kota Palembang Darussalam. Padahal Darussalam itu sendiri artinya keselamatan,” ujarnya.

Senada dikatakan Ustad Ali yang menilai bahwa manajemen holywings tidak mungkin tidak mengetahui potensi penistaan agama dalam promonya. Artinya kata Ali, penisataan agama melalui promo memang sudah disengaja.. Setelah mendengarkan tuntutan tersebut. Namun ironisnya kata Ali, saat bertemu dengan walikota, justru walikota tidak tahu keberadaa holywings Palembang

Ketua DPRD Palembang, Zainal Abidin menegaskan, pihaknya akan menindaklanjuti aspirasi para ulama.Salah satunya kata Zainal, akan meninjau kembali izin holywings Palembang. Selain itu lanjut Zainal, pihaknya akan memanggil dinas-dinas terkait dan manajemen holywings Palembang melalui komisi II untuk membahas aspirasi para ulama yang direncanakan Jumat (1/7).

Sedangkan Wakil Ketua DPRD Palembang, RM Yusuf Indra Kesuma menerima aspirasi para ulama dan akan meminta  walikota mengevaluasi keberadaan holywings Palembang. Sementara  itu Wakil Ketua I DPRD Kota Palembamg, Adzanu Getar Nusantara menerima dan mengapresiasi sikap para ulama yang langsung menyampaikan aspirasi dan tuntutannya.

“Yang jelas kami menerima dan menampung apapun tuntutan dan aspirasi para ulama dan habaib dan kita satu nafas di sini untuk menghapus maksiat di Kota Palembang ini,” pungkas politisi asal Gerindra ini. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: