Pasukan Pengibar Sang Saka Merah Putih Muara Enim Terus Dilatih
Anggota Paskibraka Kabupaten dilatih untuk persiapan menyambut HUT 17 Agustus 2022, Minggu (07/08). -Palpos.id-Diskominfo Muara Enim
MUARA ENIM, PALPOS.ID – 10 hari lagi menjelang puncak peringatan Hari Kemerdekaan RI ke 77 atau tepatnya 17 Agustus 2022.
Dimana anggota Paskibraka yang bertugas pada peringatan HUT RI tersebut, terus dilatih di lapangan merdeka tepatnya depan Kantor Bupati Muara Enim.
Ketua Pelatih Kapten Akri Jawandi, mengatakan latihan tersebut saat ini sudah berlangsung selama 7 hari.
“Pelatihan dimaksud sebagai persiapan dalam upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-77 pada tanggal 17 Agustus mendatang,” ujar Kapten Akri Jawandi, Minggu (07/8).
Lebih lanjut, kata Akri, simulasi latihan paskibraka tingkat Kabupaten Muara Enim ini diadakan di dua tempat, yakni Gor Pancasila dan Lapangan Merdeka.
Dijelaskannya, jika tahapan simulasi pelatihan ini dilakukan mulai dari kesehatan tubuh, baik fisik, mental dan pembinaan karakter melalui Peraturan Baris Berbaris (PBB) serta memberikan pembelajaran teknis upacara bendera.
“Untuk simulasi baris berbaris dilakukan dari pagi hingga sore hari, secara teknisnya di latih langsung oleh Pihak Polres maupun TNI,” tuturnya.
Di balik komitmen pembentukan Paskibraka, sanbungnya, ada semangat kepemimpinan kaum muda, kemudian semangat partisipasi.
Karena saat pengibaran Sang Saka Merah Putih, kata dia, itu seluruh mata tertuju pada mereka. Kekhusyukan, kekhidmatan, kebanggaan semuanya akan bercampur di detik-detik puncak proklamasi.
Dalam mekanisme pelatihan tersebut, lanjutnya, bahwa sistem pelatihannya dilakukan secara professional berkomitmen untuk memberikan pendidikan pelatihan Paskibraka tidak hanya mengenai fisik dan baris-berbaris, tapi juga mental, sikap, menghargai antar sesama.
Hal itu menjadikan dasar terbentuknya hakikat kepemimpinan di dalam proses pelatihan Paskibraka.
“Kepemimpinan yang bersifat individu, di situ ada tanggung jawab masing-masing. Sekalipun ada kesempatan untuk istirahat, tapi kalau bukan jam instirahat, dia tidak ambil waktunya. Kemudian ada kepemimpinan yang bersifat kolektif, dia sadar kapan dia mampu kapan tidak, kapan dia berposisi di kanan, kapan di kiri, kapan menjadi kepala, kapan menjadi kaki,” ungkapnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: