Ferdy Sambo Mulai Dikaitkan Konsorsium Judi Online hingga Istri Simpanan
AKP Rita Yuliana, Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawati. -Palpos.id-Pojoksatu.id
JAKARTA, PALPOS.ID – Kadiv Propam nonaktif dan juga Pati Yanma Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo, resmi dijadikan tersangka kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J.
Apalagi Ferdy Sambo Cs terancam dijerat pasal pembunuhan berencana sebagaimana dalam pasal 340 KUHP.
Sisi lainnya, sejak penetapan tersangka, Ferdy Sambo mulai dikait-kaitkan dengan berbagai kejahatan terorganisir.
Dimana, jenderal bintang dua di pundaknya ini, kini mulai diisukan dengan konsorsium judi online atau kode 303.
BACA JUGA:Pembunuhan Brigadir J, 31 Oknum Polisi Diduga Langgar Kode Etik, 12 Perwira Ditahan
Kemudian, Ferdy Sambo juga mulai diduga merekayasa kasus pembunuhan 6 laskar pengawal Habib Rizieq di Tol Jakarta-Cikampek KM 50.
Terakhir, sang jenderal juga digosipi memilik istri simpanan. Sampai membuat keretakan rumah tangga dan berujung pembunuhan Brigadir J.
Sebenarnya isu itu sudah mencuat sejak awal kejadian pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam, 08 Juli 2022 lalu.
Isu liar tersebut semakin merebak sejak Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J.
BACA JUGA:Menko Polhukam Mahfud MD Ingatkan Kejaksaan Jangan Main-main Kasus Brigadir J
Adapun isi Pasal 340 KUHP: Barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan rencana, dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun.
Kasus Pembunuhan Laskar FPI KM 50
Kasus pembunuhan laskar FPI di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek pada Senin, 7 Desember 2020 ditangani oleh Ferdy Sambo.
Kasus itu sempat menjadi sorotan publik karena dianggap memiliki banyak kejanggalan.
BACA JUGA:Kapolri Tegaskan Putri Sambo Saksi Kunci Pembunuhan Brigadir J
Kelompok Habib Rizieq menilai banyak rekayasa dalam kasus KM 50 yang ditangani Ferdy Sambo tersebut.
Dalam kasus ini, polisi menyebut pelaku terpaksa menembak 6 laskar FPI untuk membela diri. Sebab, pelaku diserang duluan oleh para korban.
Dugaan rekayasa kasus KM 50 kembali mencuat setelah skenario rekayasa pembunuhan Brigadir J gagal total.
Rekayasa pembunuhan Brigadir J diotaki oleh Ferdy Sambo. Ia telah ditetapkan sebagai tersangka dan terancam hukuman mati.
Terbongkarnya rekayasa kasus pembunuhan Brigadir J dianggap sebagai karma bagi Ferdy Sambo yang sebelumnya menangani kasus KM 50.
BACA JUGA:Peran Keempat Tersangka Pembunuhan Brigadir J Dibongkar, Mulai Pesuruh hingga Eksekutor
Habib Bahar bin Smith menilai terungkapnya Ferdy Sambo sebagai dalang pembunuhan Brigadir J adalah pembalasan dari Tuhan.
“Kasus yang sekarang terungkap, yaitu kasus Ferdy Sambo yang telah ditahan. Itu adalah makar dari Allah,” ucap Habib Bahar bin Smith dalam video yang kini viral di media sosial, Rabu (10/8).
Habib Bahar menuding polisi melakukan rekayasa kasus KM 50 dan menutupi fakta yang sebenarnya.
“Mereka berusaha menutupi KM 50, Allah balas,” tegas Habib Bahar.
Ia menilai kasus KM 50 dengan kasus Brigadir J memiliki kesamaan. Mulai dari CCTV rusak hingga konfrensi pers yang penuh kebohongan.
BACA JUGA:Pengacara Sebut Bharada E Saksikan Ferdy Sambo Pegang Pistol dan Brigadir J Bersimbah Darah
“Persis, CCTV mati semuanya. Dari konferensi pers polisi isinya bohong semua, terus jaksa mau percaya dengan konferensi pers kasus KM 50. Sedangkan konferensi pers tentang kasus Brigadir J meninggal itu isinya bohong,” ucap Habib Bahar.
Habib Bahar yang kini ditahan karena dianggap menyebarkan berita hoaks tentang tragedi KM 50, menegaskan akan tetap menyuarakan fakta yang menurutnya benar tentang pembunuhan 6 laskar FPI.
“Makanya saya bilang kebohongan, kepalsuan, kemunafikan. Dan saya tetap pada prinsip saya, saya akan selalu menyampaikan kebenaran,” imbuhnya.
BACA JUGA:Kematian Brigadir J, Diduga Ada Kode Senyap Libatkan Putri Sambo
“Saya tidak bersalah karena apa yang saya sampaikan adalah benar adanya, 6 laskar dibantai, disiksa dengan biadab,” tandas Habib Bahar.
Kode 303 Judi Online
Merebaknya isu kode 303 atau konsorsium judi online yang dikaitkan dengan Ferdy Sambo mendapat tanggapan dari selebgram Lutfi Agizal.
Ia menilai motif pembunuhan Brigadir J yang diotaki Ferdy Sambo bukan pelecehan seksual terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawati.
BACA JUGA:Kasus Kematian Brigadir J, Kapolri Mutasi 25 Anggota Polisi
Ia menduga motif pembunuhan Brigadir J berkaitan dengan isu kode 303 atau konsorsium judi online.
“Kalau dari saya ini masyarakat udah mulai menggelora. Ada bahasanya motifnya adalah bukan pelecehan seksual tapi diduga adalah 303 konsorsium,” ucap Lutfi Agizal kepada awak media di KPU RI, Menteng Jakarta Pusat, Rabu (10/8).
Lutfi Agizal mengatakan publik penasaran untuk mengetahui apakah benar Ferdy Sambo terlibat judi 303 atau tidak.
“Jadi apakah opini publik soal 303 konsorsium akan terbongkar, itu adalah keinginan masyarakat. Saya udah sounding soal ini di media sosial saya,” jelas Lutfi Agizal.
Istri Simpanan
Isu istri simpanan Ferdy Sambo merebak di media sosial dan menjadi ‘bumbu’ pemberitaan media online maupun cetak.
Polwan cantik AKP Rita Yuliana pun diseret-seret. Ia disebut-sebut sebagai istri simpanan Ferdy Sambo.
BACA JUGA:Irjen Ferdy Sambo Minta Maaf ke Institusi Polri Bukan Kepada Keluarga Brigadir J
AKP Rita Yuliana disebut telah mengajukan pengunduran diri sejak awal kasus pembunuhan Brigadir J merebak. Namun Polri langsung menepis isu liar itu.
AKP Rita Yuliana hingga kini belum memberikan klarifikasi terkait dugaan kedekatannya dengan Ferdy Sambo.
Hubungan AKP Rita Yuliana dengan Ferdy Sambo dikabarkan diketahui oleh istrinya, Putri Candrawati.
Hal itu membuat Putri Chandrawati sakit hati dan ingin membalas perbuatan suaminya dengan mendekati Brigadir J.
Namun isu itu dibantah oleh Putri Candrawati saat muncul pertama kali ke publik pada Minggu, 7 Agustus 2022.
Putri menegaskan bahwa dia mempercayai suaminya. Ia juga mengaku tulus mencinta Ferdy Sambo.
“Saya mempercayai dan tulus mencintai suami saya,” ucap Putri Candrawati kepada awak media saat menjenguk Ferdy Sambo di Mako Brimob, Kelapa Dua Depok, Jawa Barat, Minggu (07/8).
Putri berharap Tuhan memberikan ketabahan dan kesabaran kepada keluarganya dalam menghadapi cobaan.
“Saya mohon doa, biar kami sekeluarga dapat menjalani masa yang sulit ini,” imbuh Putri Candrawati. (one/pojoksatu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: pojoksatu.id