PTBA Batasi Akses Media, Wartawan Diperlakukan Buruk

PTBA Batasi Akses Media, Wartawan Diperlakukan Buruk

Wartawan meletakan kartu liputan sebagai bentuk protes terhadap manajemen PTBA, Rabu (17/08)-foto : febi-palpos.id-

MUARA ENIM, PALPOS.ID - PT Bukit Asam (Persero) Tbk terkesan membatasi akses media massa saat program promosi Tanjungenim Kota Wisata. Pasalnya pada kegiatan peresmian Musem Batu Bara Bukit Asam yang bertepatan momen HUT RI ke-77,Rabu (17/08), akses wartawan untuk melakukan peliputan dibatasi oleh penyelenggara.

Imbasnya, wartawan yang datang pada kegiatan itu kompak melakukan boikot dengan menggantung kartu tanda media yang diberikan oleh penyelenggara.

Bahkan, salah satu wartawan yakni Ika Anggraeni mendapat perlakuan buruk dari oknum staf Humas PTBA. Dirinya yang sedang melakukan tugas meliput kegiatan ditarik paksa oleh oknum staf Humas PTBA tersebut dan menuding jika dirinya melakukan perbuatan tidak sopan.

"Saya kan sedang meliput, karena melihat rekan-rekan wartawan lain yang aksesnya dibatasi sehingga tidak leluasa meliput saya menghampiri Direktur Operasional PTBA untuk menanyakan hal tersebut. Namun belum selesai bicara, tiba-tiba seorang oknum staf Humas PTBA menarik saya secara paksa dan menuduh saya berperilaku tidak sopan," papar Ika.

Ika pun mempertanyakan perilaku dirinya mana yang dianggap tidak sopan tersebut. Padahal dirinya bekerja dengan tetap menjaga etika sewajarnya wartawan.

Tidak hanya itu, saat dirinya mempertanyakan apakah wartawan dilarang melakukan peliputan kepada Sekretaris Perusahaan PTBA Apolonius Andwie, secara tegas Sekper PTBA tersebut mengatakan tidak boleh.

"Kita kan datang kesini untuk bertugas melakukan peliputan. aApalagi dari penyelenggara pihak PTBA memberikan kartu tanda media. Jadi untuk apa ada kartu tersebut kalau kami tidak diperbolehkan meliput dan hanya disuruh duduk seperti acara kondangan," paparnya.

Senada disampaikan oleh Andreas Eko Prakoso yang juga meliput pada kegiatan itu. Dirinya bahkan bingung karena posisi wartawan sangat terbatas dan hanya diminta duduk menunggu press release.

"Tujuan kita datang kan untuk meliput dan membuat berita secara langsung sesuai apa yang didengar dan terjadi di lapangan. Jika hanya menunggu rilis saja jadi apa gunanya kita datang," tanya Andreas.

Ketua PWI Muara Enim Al-Azhar saat dihubungi menyesalkan peristiwa yang dialami oleh Ika Anggraeni yang juga merupakan Bendahara PWI Muara Enim tersebut.

Menurut Al-Azhar, hal ini terjadi kemungkinan karena kurangnya koordinasi manajemen PTBA. Sebab, kegiatan yang mengundang Pj Bupati Muara Enim dan terjadwal pada kegiatan Pemkab tentu akan banyak dihadiri oleh wartawan.

Terlebih lagi, lanjut Azhar, program Tanjung Enim Kota Wisata yang digadang PTBA sejatinya membutuhkan media massa untuk promosinya. "Bagaimana Tanjung Enim Kota Wisata tersebut akan terwujud jika kalau tidak ada publikasi dari media," tegas Azhar.

Menurut Azhar, pada situasi Covid-19 yang sudah meredah dan kegiatan peresmian Musem Batu Bara yang mengundang artis tersebut, seharusnya para wartawan diberikan akses untuk meliput terutama untuk mengambil foto kegiatan.

"Seharusnya PTBA memberikan akses kepada teman-teman wartawan, bukan malah membatasi diri," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: