Kasus Pembunuhan Brigadir J, Internal Polri Terpecah Tiga

Kasus Pembunuhan Brigadir J, Internal Polri Terpecah Tiga

Brigadir J atau Brigadir Nopryansyah Yosua Hutabarat. -Palpos.id-Istimewa

JAKARTA, PALPOS.ID – Kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J, sepertinya berdampak pada internal Polri itu sendiri.

Bahkan, kabarnya perpecahan tak bisa dielakkan akibat dari pembunuhan yang dilakukan Irjen Pol Ferdy Sambo Cs tersebut.

Perpecahan itu membuat Polri menjadi tiga kubu. Yakni kubu pertama yang menghalangi penyidikan atau berada di barisan Kaisar Sambo, julukan Irjen Pol Ferdy Sambo.

BACA JUGA:6 Jenderal Diduga Terseret Bisnis Gelap Judi Online 303 Ferdy Sambo, Setorannya Capai Rp1,3 Triliun per Tahun

Kemudian, ada lagi kubu kedua, yang berusaha mengungkap kasus pembunuhan Brigadir J seterang-terangnya. Bahkan, ada yang mengancam mundur dari Polri jika kasusnya tak diungkap secara profesional.

Sementara kubu ketiga, tetap berharap kasusnya terungkap. Namun kubu ketiga ini berusaha menutupi keterlibatan perwira dalam kasus tersebut.

Demikian diungkapkan advokat Kamaruddin Simanjuntak selaku pengacara keluarga Brigadir J kepada wartawan, Kamis, 18 Agustus 2022. Kamaruddin mengungkapkan jika Korps Bhayangkara itu terbagi atas tiga kubu.

BACA JUGA:Putri Sambo Berperan Siapkan Rp2 Miliar Agar Kasus Pembunuhan Brigadir J Hilang

Awalnya dia menyebutkan kasus penembakan Brigadir J sangat hebat. Pasalnya para penyidik mulai dari perwira pertama, perwira menengah (Pamen) hingga perwira tinggi (Pati) ketakutan.

"Mereka mengatakan kepada saya secara terang-benderang, mengapa abang tidak takut, kami saja ketakutan. Rupanya di Polri itu ada tiga kubu," kata Kamaruddin saat aksi 4.000 lilin memperingati 40 hari kematian Brigadir J di Taman Ismail Marzuki (TIM), Kamis (18/8).

Dia menjelaskan kubu pertama ialah pihak yang berusaha menutup kasus itu dengan menghalang-halangi penyidikan, merusak, menyembunyikan, bahkan menghilangkan barang bukti.

BACA JUGA:Komjen Polri Ancam Mundur Jika Ferdy Sambo Tidak Ditetapkan Tersangka Pembunuhan Brigadir J

Kamaruddin mengungkapkan kubu kedua ialah polisi yang sependapat dengannya yaitu berusaha membuka kasus ini seterang-terangnya. Termasuk mendesak Kapolri untuk memeriksa Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.

"Bahkan ada yang mengancam kalau tidak membuka dia lebih baik mundur dari kepolisian. Itu pangkat bintang tiga yang ngomong," ungkapnya.

Kamaruddin menjelaskan kelompok ketiga menginginkan agar tidak ada perwira polisi yang terlibat dalam kasus tersebut.

"Mereka mengatakan jangan sampai kena perwira. Lebih baik dikorbankan tingkat Bharada dan Brigadir. Artinya anak buah saja yang bertanggung jawab," pungkasnya.

BACA JUGA:Irjen Ferdy Sambo Diisukan Bandar Judi 303, Mahfud MD Minta Fokus Pembunuhan Brigadir J

Sebelumnya, dukungan dan simpati terus mengalir terhadap almarhum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, korban pembunuhan oleh Irjen Ferdy Sambo.

Sebagai bentuk peringatan 40 hari kematian Brigadir J, sejumlah warga menggelar aksi 4.000 lilin di Taman Ismail Marzuki (TIM), Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (18/8).

Dari pantauan JPNN.com, sejumlah tokoh yang getol membela Brigadir J, seperti Saur Hutabarat, Irma Hutabarat, dan Kamaruddin Simanjuntak hadir dalam acara tersebut.

BACA JUGA:Peran Keempat Tersangka Pembunuhan Brigadir J Dibongkar, Mulai Pesuruh hingga Eksekutor

Terlihat juga sejumlah warga membawa poster yang bertuliskan Justice for Joshua, Doa untuk Joshua, hingga tuntutan untuk memeriksa Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran. (jpnn/fajar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: fajar.co.id