Jika BBM Naik, Penjual Telur Gulung Ini Terpaksa Kecilkan Ukuran

Jika BBM Naik, Penjual Telur Gulung Ini Terpaksa Kecilkan Ukuran

Yamin (30), salah satu penjual telur gulung di Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) saat berjualan di depan Koramil 402-10/Kayuagung, Senin (22/8).Foto:Diansyah/Palpos.id--

KAYUAGUNG, PALPOS.ID - Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dibayangi rasa kekhawatiran jika pemerintah jadi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam waktu dekat ini.

 

Seperti yang diungkapkan oleh Yamin (30), penjual Telur Gulung yang berdomisi di Kelurahan Kutaraya. Menurutnya, jika rencana kenaikkan BBM itu terjadi, pastinya kebutuhan bahan pokok yang lain juga ikut naik.

 

"Kebijakan ini sebenarnya berat bagi pedagang kecil seperti kami. Tapi mau gimana lagi, kita hanya bisa ikut aturan saja. Dan kemungkinan, ukuran dagangan saya akan sedikit dikecilkan," ungkapnya kepada Palpos.Id, Senin (22/8).

 

Ia menambahkan, ketika ukuran telur gulungnya dikecilkan, maka dikhawatirkan minat pembeli jadi berkurang. Meskipun begitu, dia juga percaya masyarakat akan mengerti, karena dirinya sebagai pedagang juga kena imbas.

 

"Setiap hari berjualan membawa 400 tusuk pentol/bakso untuk telur gulung. Kalau pagi itu biasanya dagang di dekat SD IT Kayuagung, dan kalau sore di depan Koramil 402-10/Kayuagung dari pukul 16.00 - 21.00 WIB," ujarnya.

 

Dijelaskan Yamin, bahan pokok yang biasa digunakannya untuk membuat telur gulung diantaranya, 3 kilogram (Kg) telur ayam ; 2 sampai 3 Kg minyak goreng ; lalu gandum dan sagu masing-masing 2 Kg.

 

"Saat ini, bahan-bahan yang saya gunakan tersebut rata-rata mengalami kenaikan. Seperti telur ayam Rp 29 ribu per kg dari harga sebelumnya Rp26 ribu sampai Rp27 ribu per kg. Lalu, gandum Rp 11 ribu naik dari Rp 7,5 ribu, dan sagu Rp 12 ribu naik dari harga Rp 8 ribu per kg," tuturnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: