Masyarakat Keluhkan Tarif Angkutan
Tampak angkutan pedesaan jurusan Muara Enim-Semendo hanya mengakut muatan barang karena sepi penumpang.Foto:Febi/Palpos.id--
MUARA ENIM, PALPOS.ID - Belum lama pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar dan Pertalite, tarif beberapa angkutan sudah mengalami kenaikan ongkus angkutan.
Diketahui sebelumnya, pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi jenis Solar semula Rp 5.150 menjadi Rp 6.800, Pertalite Rp 7.600 menjadi Rp 10.000. Sementara Pertamax Rp 12.500 menjadi Rp 14.500.
Kenaikan ini berdampak terhadap tarif angkutan dibeberapa wilayah seperti angkutan travel Semendo-Palembang dan angkutan pedesaan Muara Enim-Semendo.
Salah satu warga Desa Aremantai, Syakir (28), mengatakan, beredar informasi mengenai kenaikan tarif travel Semendo-Palembang, dari semula Rp 150 ribu menjadi Rp 170 ribu. Sementara, kata dia, sudah beredar informasi kenaikan tarif angkutan pedesaan Muara Enim-Semendo, semula Rp35 ribu naik menjadi Rp50 ribu.
Hal ini, kata dia, tentu sangat memberatkan penumpang yang ingin bepergian mengunakan jasa travel. Malah beberapa desa ada ongkosnya mencapai Rp 200 ribu per orang. “Ya harapannya pemerintah kembali memikirkan dampak kenaikan BBM ini,” ujarnya, Sabtu (10/9).
Warga lainnya, Barak (24) menganggap kenaikan BBM yang berdampak pada kenaikan tarif angkutan tidak wajar, karena berbanding jauh dengan harga sebelumnya. “Saya tidak tahu apakah soal tarif angkutan ini ada ketentuan atau aturan yang mengaturnya, kenaikan ini menyiksa,” pungkasnya.
Terpisah, Kabid Transportasi dan Angkutan Darat Ahmad Junaini mengatakan, kalau dari Pemkab Muara Enim sendiri belum ada rapat membahas masalah penyesuaian tari angkutan umum pedesaan dan perkotaan. “Akan dirapatkan nanti, karena akan dihitung dahulu seberapa besaran kenaikan tersebut,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: