Frekuensi Penerbangan di Bandara Silampari Ditambah, Ini Jadwalnya...

Frekuensi Penerbangan di Bandara Silampari Ditambah, Ini Jadwalnya...

Bandara Silampari yang ada di Kota Lubuklinggau. -Palpos.id-

LUBUKLINGGAU, PALPOS.ID - Frekuensi Penerbangan Jakarta-Lubuklinggau di Bandara Silampari Lubuklinggau ditambah.

Dari sebelumnya hanya empat kali penerbangan dalam sepekan, mulai awal Desember full tujuh hari.

"Sebelumnya jadwal penerbangan seminggu empat kali yakni hari Minggu, Senin, Kamis dan Jumat.

Tapi Per desember menjadi setiap hari full seminggu tujuh hari," demikian diungkapkan Humas Bandara Silampari Lubuklinggau, Bandi.

BACA JUGA:Towbar Rusak, Garbarata di Bandara Silampari Tidak Berfungsi

Menurutnya penambahan frekuensi penerbangan tersebut dilakukan untuk menyambut libur natal dan tahun baru atau Nataru.

Selanjutnya, apakah frekuensi penerbangan setiap hari itu dilanjutkan pada 2023 atau hanya berlaku pada Desember 2022, masih belum diputuskan.

"Selanjutnya kita akan lihat kondisi ya," ujar Bandi, Senin 12 Desember 2022.

Terpisah, Rusmadi, warga Kelurahan Senalang, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, menanggapi positif adanya penambahan frekuensi penerbangan. "Baguslah kalau sudah setiap hari," ujarnya.

BACA JUGA:Warga Diimbau tidak Bakar Lahan di Seputar Bandara Silampari, Ini Akibatnya...

Kendati demikian, dikatakan Rusmadi, pihak maskapai penerbangan yang melayani rute Jakarta Lubuklinggau atau Lubuklinggau-Jakarta harus memastikan dalam pelaksanaannya tidak ada delay, apa lagi pembatalan penerbangan.

Karena kepastian jadwal sangat berpengaruh pada tingkat kepuasan dan kepercayaan masyarakat.

"Kalau jadwalnya setiap hari ya setiap hari, kalau tidak pasti nanti masyarakat malah lebih memilih penerbangan dari Palembang atau Bengkulu. Apa lagi untuk pelaku usaha kepastian waktu itu sangat berharga," tuturnya.

Diharapkan penerbangan setiap hari di Bandara Silampari itu akan terus berlanjut sampai 2023 dan seterusnya.

BACA JUGA:Drone Jadi Ancaman Keselamatan Penerbangan di Bandara Silampari

Selain itu harga tiket juga jangan sampai terlalu tinggi sehingga minat warga untuk memilih transportasi udara terus bertumbuh.

"Kalau bisa ditambah juga maskapainya jadi ada alternatif bagi masyarakat dan tiket juga jangan menggunakan tarif atas, tapi tarif yang merakyat.

Artinya maskapai tidak rugi masyarakat juga tidak merasa tarif tiket ya tidak terlalu tinggi," pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: