Beginilah Kisah SAD Sandang Gelar Sarjana Tapi Pengangguran

Beginilah Kisah SAD Sandang Gelar Sarjana Tapi Pengangguran

Ahmad Sumanto anak suku anak dalam penyandang gelar sarjana-Foto :Alam-PALPOS.ID

MURATARA, PALPOS.ID - Awalnya dirinya ingin memberikan contoh kepada anak Suku Anak Dalam (SAD) untuk mengenyam bangku sekolah yang tinggi dan hal itu sudah dibuktikannya dimana pada tahun 2015 lalu Ahmad Sumanto menyandang gelar sarjana mengambil program studi Pendidikan Agama Kristen (PAK)  di perguruan tinggi,  Sekolah Tinggi Theologi Sriwijaya (STTS).

Namun hal itu bertolak belakang dengan keinginannya,  karena bahkan ia juga merasa malu dengan anak SAD lainnya. Karena dirinya menjadi orang pengangguran,  terkadang juga menjadi cibiran oleh orang disekelilingnya.

"Awalnya saya ingin menunjukan kepada anak SAD lainnya bertapa penting pendidikan,  agar bisa merasakan hidup seperti anak yang pada umum.  Akan tetapi sekarang saya merasa malu karena masih menjadi orang pengangguran,"ujarnya,  Selasa (17/1)

Ia menjelaskan dengan kondisi sekarang terkadang menjadi cibiran dari orang diselkelilingnya,  karena hingga sekarang masih pengangguran. "Ya saya merasa malu dan sekarang sering dicibir untuk apa berpendidikan tinggi.  Akan tetapi tidak bekerja,  namun hal itu tidak membuatnya marah karena memang kenyataannya seperti itu,"jelasnya.

Ia berharap kepada pemerintah agar memperhatikan anak SAD yang sudah memiliki gelar Sarjana,  dapat diperdayakan untuk berkontibusi di perkantoran Muratara.

"Jika saya diperdayakan oleh pemerintah, tentunya akan menjadi pemacu bagi kaumnya bertapa pentingnya pendidikan.  Kalau untuk sekarang bertambah pemikiran mereka menganggap bahwa pendidikan itu tidak terlalu penting,"harapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: