Atasi Stunting, Inflasi dan Kemiskinan Ekstrem, Pemkot Lubuklinggau Alokasikan Dana Rp 6 Miliar

Atasi Stunting, Inflasi dan Kemiskinan Ekstrem, Pemkot Lubuklinggau Alokasikan Dana Rp 6 Miliar

Walikota Lubuklinggau, SN Prana Putra Sohe--Foto : Yati

LUBUKLINGGAU, PALPOS.ID.- Angka Stunting tahun 2022 di Kota Lubuklinggau turun hingga 11.7 persen.  Angka tersebut turun drastis dibandingkan tahun 2021 yang masih berada di 23 persen.

Hal itu diungkapkan langsung Walikota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe, Rabu (25/1/2023).

Menurut Nanan sapaan akrab walikota, penurunan angka stunting tersebut melampaui target. 'Target di 2022 itu 14 persen namun capaiannya lebih,' ujarnya.

Ditambahkan Nanan, tidak hanya SSGI, data dari data BPS, angka stunting, inflasi dan kemiskinan di Kota Lubuklinggau juga menurun. "Bahkan termasuk penurunan yang terbaik di Sumsel," ujarnya.

BACA JUGA:48 Event Bakal Digelar di Lubuklinggau, Walikota Pesan Ini

BACA JUGA:Pelantikan PPS di SMart Hotel Diwarnai Mati Lampu, Wawako Pesan Ini

Penurunan angka stunting ini, dikatakan Nanan,  berkat kerja keras semua lini, mulai dari OPD terkait, sampai dengan organisasi vertikal yang ada di Kota Lubuklinggau. Seperti Polres, Kodim, Kejaksaan dan lainnya. 

Mereka juga peduli terhadap stunting, sehingga stunting di Kota Lubuklinggau  turun drastis. 'Kedepan kita akan terus berupaya maksimal, sampai target zero stunting,' ujarnya.

Diakuinya, saat ini sudah ada pemetaan wilayah stunting, misalnya di wilayah Lubuklinggau Barat, Lubuklinggau Utara dan seterusnya. Angka bakal stunting pun juga ada petanya. Sehingga program penanganan stunting sudah terarah.

Dijelaskannya berkaitan stunting, bahwa di Lubuklinggau ada 18.000 keluarga beresiko terjadi anak stunting. Kemudian angka stunting ada 321 anak.

BACA JUGA:Biaya Haji Naik, Ini tanggapan CJH

BACA JUGA:Stop Kerjasama Dengan Faskes-Masukan Daftar Hitam Oknum Curang

"Penanganam 321 anak stunting ini akan dilakukan keroyokan, seluruh OPD terkait, Forkopimda dan juga perbankan," katanya. 

Selain menangani soal lingkungan, ada juga menangani soal gizi. "Misalnya Dinas Perkim memperhatikan rumah, PU memperhatikan lingkungan, Dinas Perikanan Memperhatikan makanan, Dinas Kesehatan memperhatikan kesehatan maupun posyandu," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: