Truk Batubara Patah As, Macet Panjang 3 Km

Truk Batubara Patah As, Macet Panjang 3 Km

Gara-gara ada mobil angkutan batubara yang rusak patah as roda, ratusan kendaraan terjebak macet sepanjang 3 km di Desa Paduraksa, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim.--Foto : Febi

MUARA ENIM, PALPOS.ID - Para pengguna jalan keluhkan kemacetan panjang terjadi di jalan lintas tengah Sumatera (Jalintengsum).

Pasalnya, kemacetan tersebut disebabkan adanya angkutan batubara yang rusak mengalami patah as roda.

Akibatnya ratusan kendaraan terjebak macet sepanjang 3 km di Desa Paduraksa, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Selasa (21/2).

Informasi dihimpun, kemacetan di Jalinteng Muara Enim - Simpang Meo tersebut terjadi sejak dini hari dan baru terurai sekitar pukul 09.30 WIB.

BACA JUGA:Rekrutmen PDAM Lematang Enim Sudah Sesuai Prosedur

Setelah beberapa petugas kepolisian Satlantas Polres Muara Enim dibantu anggota Polsek Tanjung Agung terlihat berusaha mengurai kemacetan yang sudah mengular hingga sekitar 3 km.

Menurut salah satu Sopir angkutan Batubara, Marwono (55), bahwa dirinya sudah terjebak kemacetan sejak tadi malam sekitar pukul 00.30 WIB.

Padahal rencananya dirinya akan mengangkut Batubara dari Lahat menuju Lampung, infonya ada angkutan batubara yang mengalami patah as ditanjakan di Desa Paduraksa, tentu perbaikan dan evakuasinya membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

"Saya berangkat dari Lahat lepas Magrib sekitar pukul 19.00 WIB dan sekitar jam 00.30 WIB terjebak kemacetan, tidak bisa kemana-mana.

BACA JUGA:Gugatan Pilwabup Muara Enim Tidak Dapat Diterima, Begini Kata Penggugat

Mau balik kanan tidak bisa, maju juga tidak bisa, tidak ada pilihan lain selain menunggu evakuasi selesai, apalagi kendaraan ini ada muatannya," ungkapnya pasrah.

Sementara itu, salah satu pengguna jalan lainnya, Irin (28) warga Semendo, mengatakan tentu dengan kejadian ini sangat mengganggu aktivitas pengguna jalan lainnya, apa lagi ada ratusan kendaraan terjebak macet sehingga memperparah antrean panjang.

Apalagi banyak angkutan Batubara lainnya yang ikut terjebak dalam keadaan penuh muatan dan menghabiskan separuh badan jalan.

"Saya bersama keluarga ingin takziah karena ada yang meninggal. Kalau kejadiannya begini tentu kami tidak dapat menghadiri pemakamannya tepat waktu karena sudah 2 jam lebih terjebak macet," ujarnya kesal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: