Form A5 Rawan Disalahgunakan, KPU : Menjadi Potensi Chaos di TPS

Form A5 Rawan Disalahgunakan,  KPU : Menjadi Potensi Chaos di TPS

Topandri Ketua KPU Lubuklinggau-Foto : Yati-PALPOS.ID

LUBUKLINGGAU, PALPOS.ID - Ratusan warga Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, yang sudah meninggal di masa pandami Covid-19  tahun 2019-2020 masih tercantum dalam Data Penduduk Potensi Pemilih Pemilu atau DP4.  Hal itu diketahui dari laporan petugas Pemuktahiran Daftar Pemilih atau Pantarlih yang melakukan pencocokan data pemilih (coklih) di lapangan.

'Kalau jumlah pastinya kita belum tahu, karena petugas pantatlih masih berjalan, yang jelas masih banyak,' demikian diungkapkan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Lubuklinggau, Topandri, dijumpai usai rapat koordinasi Mapolres Lubuklinggau, Senin 6 Maret 2023.

Menurut Topan, KPU sendiri sudah menghapus data pemilih yang sudah meninggal dan membuat keterangan yang bersangkutan sudah meninggal. Namun sejauh mana kekuatan hukum keterangan yang dibuat KPU pihaknya tidak tahu.

'Bisa saja yang sudah dihapus KPU kembali lagi muncul dalam DP4, dihapus lagi muncul lagi,' ujarnya.

Jika hal itu terjadi, maka mau tak mau yang ada dalam DP4 itu akan mendapatkan Formulir undangan A5. hal ini yang berbahaya. Karena bisa saja Formulir atau Form A5 ini dimanfaatkan atau disalahgunakan oleh oknum yang tak bertanggung jawab.

'Seharusnya Undangan A5 yang tidak terpakai dikembalikan lagi ke KPU,' ujar Topan.

Namun sejauh mana petugas dilapangan amanah menjalankan tugasnya, ditegaskan Topan, pihaknya tidak tahu. Karena itu, pihaknya meminta semua stakeholder untuk bersama-sama KPU merapikan DP4 yang ada.

Lebih lanjut Topan menjelaskan, tentang kerawanan penyalagunaan form A5.  Karena Form A5 itu bisa saja digunakan untuk penambahan suara salah satu calon dan ini merugikan calon yang lainnya.

'Hal ini menjadi potensi chaos di TPS,' ungkapnya.

Sementara itu, berdasarkan DP4 yang ada saat ini, jumlah warga Kota Lubuklinggau yang memiliki hak pilih berada diangka 160 ribu. Angka itu menurut Topan diprediksi bisa naik menjadi 20 ribu.

'Ada pemilih pemula yang tadinya belum terdata atau masuk DP4  setelah dilakukan coklit elektronik atau e-coklit, diprediksi bisa merubah angka pemilih yang ada saat ini,' pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpos.id