Pengembangan Bandara Silampari Butuh Rp78 miliar

Pengembangan Bandara Silampari Butuh Rp78 miliar

Bandara Silampari Lubuklinggau.Foto:Maryati/Palpos.Id--

LUBUKLINGGAU, PALPOS.ID.- Proyek pengembangan Bandara Silampari Lubuklinggau terus berlanjut. Tahun ini (2023), ada dua kegiatan yang dikerjakan untuk pengembangan Bandara Silampari.

Hal itu diungkapkan Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Silampari Lubuklinggau Mega Herdiyansyah, didampingi Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Mas Rendra Sugeng Waluyo, yang juga Pengelolah Keuangan Bandara Silampari, dijumpai Senin 27 Maret 2023.

Menurut Rendra, kegiatan pertama pekerjaan struktur penahan tanah, itu untuk penyempurnaan runway strip karena ada beberapa penurunan tanah di Bandara Silampari. Untuk kegiatan ini total alokasi anggarannya mencapai Rp20 miliar.

BACA JUGA:Mau Tukar Uang Buat Lebaran, Ini 145 Titik Penukaran Uang di Wilayah Sumatera Selatan

Kedua pekerjaan lanjutan pelebaran Apron dan pembuatan Taxiway Bravo, dengan total anggarannya Rp28 miliar.

"Kesemuanya ini sudah kita lakukan lelang tidak mengikat dan konsep anggarannya kontrak tahun jamak jadi mengikat di tahun 2023 dan di tahun 2024 dengan masa pelaksanaan pekerjaan di 10 bulan," jelasnya.

Jadi lanjut Rendra, untuk pekerkaan pelebaran Apron ini nanti akan ada parting stand untuk pesawat dengan jenis 737-900er bisa menampung 5 pesawat, dan untuk ATR 72-500 satu pesawat.  "Ada juga Texiway Bravo, itu gunanya kalau kebenaran ada pesawat 2 yang masuk dan keluar jadi tidak saling mengganggu, ada yang masuk ada yang keluar," terangnya

Selama ini tambah Rendra, taxiway di Bandara Silampari baru ada satu yakni Taxiway Alfa saja. "Dengan adanya pembangunan ini, nanti ada dua jadi tidak menghalangi untuk pesawat keluar dan masuk sehingga yang satu bisa masuk yang satu bisa keluar ," katanya.

BACA JUGA:Olike Diluncurkan, Ada Skin Printer HMP1 Pertama di Indonesia

Selain itu, pada tahun 2024 bakal ada anggaran untuk perpanjangan runway dari 2.250 menjadi 2.500x45 meter, total anggarannya sekitar Rp30 miliar. "Itu rencananya anggarannya melalui SBSN atau Surat Berharga Syariah Nasional," tuturnya.

Ditambahkan Mega, dengan perpanjangan runway menjadi 2.500m maka landasan Bandara Silampari bisa masuk pesawat berbadan besar jenis Airbus. Dengan begitu, biaya operasional pesawat lebih ekonomis sehingga diharapkan berdampak pada murahnya harga tiket penerbangan dari Bandara Silampari Lubuklinggau-Jakarta atau sebaliknya Jakarta-Lubuklinggau.

Murahnya tiket ini, menurut Mega dipastikan akan meningkatkan animo masyarakat untuk terbang melalui Bandara Silampari.

BACA JUGA:Anak Kandung Tusuk Ibunya yang Lagi Tadarusan di Mesjid, Ini Motifnya

Pernyataan Mega ini, seolah mewakili keluhan masyarakat Lubuklinggau dan sekitarnya dengan tingginya harga tiket penerbangan di Bandara Silampari. Kondisi itu juga yang selama ini diprediksi membuat masyarakat sekitar Lubuklinggau lebih memilih terbang melalui Bengkulu atau Jambi.

Bahkan sebagian  warga Lubuklinggau dan sekitarnya justru terpaksa memilih jalur darat untuk ke Jakarta. Seperti yang diungkapkan Rahmat, warga Musi Rawas. "Tiket pesawat sudah diatas Rp1 juta, kalau dua orang lumayan jadi lebih baik naik bus saja selisihnya lumayan untuk belanja atau biaya hotel di Jakarta," terangnya.

BACA JUGA:Melebur Bersama Masyarakat, Ini Pesan Bupati Banyuasin Untuk Masyarakat Air Salek

Menurut Rahmat, orang yang saat ini naik pesawat dari Bandara Silampari, bisa dipastikan karena perjalannya mendesak seperti adanya musibah atau pekerjaan kantor yang tiketnya juga bisa diklaim ke kantor.  "Untuk kita yang hanya sekedar mau jalan-jalan atau kuliah pasti pertimbangannya pilih yang ekonomis walaupun membutuhkan waktu sedikit lebih lama," pungkasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: