Petani Ataran Matang Basung Bangun Jalan Secara Swadaya

Petani Ataran Matang Basung Bangun Jalan Secara Swadaya

Suasana aktivitas petani di Ataran Matang Basung Desa Gunung Agung Kecamatan Semende Darat Tengah.--

Ancam Aksi Pemerintah Kabupaten Muara Enim

MUARA ENIM,PALPOS.ID -  Lambannya perhatian pemerintah pembangunan infrastruktur sebagai akses petani mengeluarkan hasil bumi.

Masyarakat Desa Gunung Agung, Kecamatan Semende Darat Tengah (SDT) membangun jalan secara swadaya.

Karena keterbatasan biaya, petani di ataran Matang Basung Desa Gunung Agung meminta Pemerintah Kabupaten Muara Enim untuk membangun jalan usaha tani.

BACA JUGA:Dokumen Tidak Lengkap 140 Bacaleg Muara Enim Tidak Memenuhi Syarat

Diketahui ataran tersebut mengahasilkan berbagai jenis tanaman holtikultura seperti tomat, bawang, sawi, kentang, kacang dan lainnya. Ataran Matang Basung ini terdiri dari kurang lebih 25 bidang kebun dengan kebutuhan askes penunjang jalan sepanjang 1 Kilometer.

“Masyarakat petani di ataran tersebut telah melakukan pembangunan jalan secara swadaya sepanjang kurang lebih swadaya 100 meter. Dibutuhkan sekitar 900 meter lagi untuk membuat aktivitas di kawasan pertanian tersebut maksimal,” ujar Evra Jaya saat disambangi awak media di kebun sayur miliknya, Minggu (20/8).

Dikatakannya, sebagai daerah yang menyandang kawasan agropolitan tentu menjadi hal yang sangat miris ketika masyarakat atau petani membangun jalan masih dengan cara swadaya.

BACA JUGA:Keseruan Warga Grojokan V Ikut Lomba 17 Agustus

“Pemerintah dalam hal ini dinas terkait diharapkan memberikan dukungan maksimal dalam mewujudkan kesejahteraan petani, sehingga petani lebih mandiri dengan ekonomi yang berkecukupan,” terangnya.

Kurang lebih 10 tahun fokus di dunia pertanian, Evra bersama petani lainnya telah merasakan banyak suka duka dalam mewujudkan mimpi menjadi petani yang mandiri dan sukses.

Salah satunya, kata dia, mengenai fasilitas penunjang yaitu jalan yang layak menuju ke area perkebunan.

BACA JUGA:Latih Kesiapsiagaan Personil Simulasi Sispam Mako

Karena sulitnya akses jalan masyarakat mengalami banyak kejadian seperti kendaraan terguling, masuk parit dan yang lainnya.

“Mau tidak mau masyarakat berupaya membangun dengan cara swadaya, tentunya membangun dengan cara swadaya tidak bisa langsung jadi karena kekuatan dana tidak sebanding dengan apa yang bisa diupayakan pemerintah,” keluhnya.

Sementara itu, Aktivis Gerakan Masyarakat Peduli Semende Raya (GMPSR), Karnadi menyayangkan sejak 2012 lalu dicanangkan sebagai kawasan agropolitan belum ada upaya serius pemerintah untuk mewujudkan itu.

BACA JUGA:50 Petugas Paskibraka Muara Enim Kukuhkan

Beberapa perwakilan masyarakat pada Juni 2023 lalu, sempat melakukan audiensi terkait pengembangan kawasan pertanian di Kecamatan Semendo Raya dengan Plt Bupati Muara Enim Ahmad Usmarwi Kaffah.

“Kami sudah bahas dan sampaikan kepada bupati untuk mengembalikan martabat petani pada posisinya, dengan memperhatikan pembangunan di kawasan tersebut faktor penunjang yang paling penting saat ini adalah jalan, baik jalan utama ataupun jalan usaha tani,” katanya.

Agropolitan itu jangan sebatas semboyan belaka, pemerintah jangan terus-terusan mencari beralasan dan jangan ikut kegiatan seremonial panen saja. Buktikan bahwa pemerintah tidak menggantung harapan petani untuk menjadi maju dan berdikari.

BACA JUGA:47 Bacalon Kades Dari 7 Desa Ikuti Seleksi

“Semendo memiliki kekayaan alam yang tidak kalah dengan daerah lain. Bahkan lebih, malulah dengan pemerintah daerah lainnya yang lebih bersemangat, jangan ada cerita tikus mati di lumbung padi untuk di Kabupaten Muara Enim,” tegasnya.

Jika Pemerintah Kabupaten Muara Enim tidak serius, dirinya memastikan akan turun aksi karena negoisasi dan audiensi sepertinya sudah tidak memiliki makna yang istimewa untuk kalangan petani, berikan petani-petani kejelasan bukan harapan.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: