Pemekaran Provinsi Sumatera Tenggara : Mengangkat Potensi Ekonomi dan Keberlanjutan Pembangunan

Pemekaran Provinsi Sumatera Tenggara : Mengangkat Potensi Ekonomi dan Keberlanjutan Pembangunan

Pemekaran Sumatera Tenggara menangkat potensi ekonomi dan keberlanjutan pembangunan--

SUMATERATENGGARA, PALPOS.ID - Dalam perjalanan menuju pembentukan Provinsi Sumatera Tenggara, salah satu poin sentral yang muncul adalah urgensi dalam pengelolaan sumber daya alam secara bijak. 

Di tengah perubahan paradigma global menuju pembangunan berkelanjutan, fokus pada pemberdayaan sumber daya alam menjadi landasan yang kuat. 

Dalam konteks ini, pengembangan sektor pertanian, perkebunan, dan pertambangan yang berkelanjutan bukan hanya menjadi strategi ekonomi, tetapi juga merupakan pijakan untuk melestarikan lingkungan alam sekitar. 

BACA JUGA:Rencana Pembentukan Provinsi Sumatera Tenggara, 1 Kota dan 4 Kabupaten Bergabung, Berikut Potensinya

Upaya ini menggarisbawahi pentingnya harmoni antara pembangunan ekonomi dan konservasi lingkungan dalam merintis jalan menuju masa depan yang berkelanjutan.

Untuk diketahui, rencana pembentukan Provinsi Sumatera Tenggara mengundang sorotan seiring dengan upaya untuk lebih mendekatkan pemerintahan dengan masyarakat di bagian selatan Sumatera Utara. 

Dalam rencana ini, lima kabupaten/kota akan berdiri sebagai fondasi pembentukan, dengan Kota Padang Sidempuan ditetapkan sebagai ibu kota yang menandai langkah baru dalam administrasi wilayah.

BACA JUGA:Fakta Unik Padang Lawas : Kabupaten 'Petro Dollar' di Calon Provinsi Sumatera Tenggara

Rencana pembentukan Provinsi Sumatera Tenggara ini lahir dari semangat untuk mengoptimalkan pengelolaan daerah dan lebih memfokuskan upaya pembangunan serta pelayanan publik

5 kabupaten/kota yang terlibat dalam rencana ini adalah :

1.Kabupaten Padang Lawas Utara 

BACA JUGA:Fakta Unik Batu Lobang di Tapanuli Tengah Calon Provinsi Sumatera Tenggara, Saksi Kekejaman Masa Kelam

2. Kabupaten Padang Lawas 

3. Kabupaten Tapanuli Selatan 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: