Dampak Ekonomi dan Pariwisata Akibat Kebakaran di Gunung Bromo

 Dampak Ekonomi dan Pariwisata Akibat Kebakaran di Gunung Bromo

Dampak ekonomi sangat dirasakan warga setempat akibat ditutup sementara Gunung Bromo untuk aktivitas pariwisata--

MALANG, PALPOS.ID - Gunung Bromo, salah satu destinasi wisata unggulan di Jawa Timur, kini sedang menghadapi ancaman serius akibat kebakaran hutan dan lahan yang belum bisa dipadamkan sepenuhnya.

Menurut data dari tahun 2022, Gunung Bromo telah menerima kunjungan dari 318.919 wisatawan, yang terdiri dari 310.418 wisatawan nusantara dan 8.501 wisatawan asing.

Kegiatan pariwisata ini telah berkontribusi terhadap Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp11,65 miliar, meningkat signifikan dari Rp4,85 miliar pada tahun sebelumnya.

BACA JUGA:Kondisi Terkini Gunung Bromo Pascaheboh Foto Praweding, Angin Kencang dan Vegetasi Kering Jadi Kendala Pemadam

Dampak ekonomi dari kebakaran ini tentu akan segera terasa pada sektor pariwisata.

"Kami khawatir kebakaran ini akan mempengaruhi minat wisatawan untuk datang ke Gunung Bromo. Ini akan berdampak negatif pada pendapatan daerah," ujar Septi Eka Wardhani, Kepala Bagian Tata Usaha BB TNBTS.

Sejak kebakaran terjadi, akses ke taman nasional ini ditutup untuk wisatawan.

BACA JUGA:Tol Baru Tanpa Tarif di Sumut : Langkah Inovatif atau Strategi Menarik Pengguna Jalan?

Penutupan ini tidak hanya merugikan para wisatawan yang telah merencanakan perjalanan mereka, tetapi juga menyebabkan kehilangan pendapatan yang signifikan bagi pemerintah daerah dan pelaku usaha lokal seperti penyedia penginapan, restoran, dan penyedia jasa tur.

Menurut laporan keuangan, kebakaran ini juga berpotensi menurunkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor pariwisata.

"Jika kebakaran ini berlanjut dan mengganggu akses wisata, diperkirakan bisa ada penurunan PNBP hingga 30-40 persen," kata seorang analis ekonomi.

BACA JUGA:Jumlah Provinsi Baru di Indonesia Tahun 2023

Tidak hanya pemerintah yang dirugikan, para pelaku usaha lokal yang menggantungkan hidupnya dari industri pariwisata juga akan merasakan dampak yang signifikan.

"Banyak pemesanan yang dibatalkan. Kami khawatir ini akan berlanjut," ungkap seorang pemilik hotel di kawasan Gunung Bromo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: