Diberi Debu, Kemacetan dan Limbah, Warga Minta Pemerintah Tegas pada Pengusaha

Diberi Debu, Kemacetan dan Limbah, Warga Minta Pemerintah Tegas pada Pengusaha

Tampak keakraban anggota dapil VI dengan guru-guru SMAN 3 Muara Enim-Foto: Popa-PALPOS.ID

*Hasil Reses Tahap II dapil VI DPRD Sumsel 

MUARA ENIM, PALPOS.ID - Warga sudah benar benar berang dengan aktifitas angkutan batubara yang terus menimbulkan dampak negatif bagi warga, mulai dari kemacetan, debu hingga pencemaran lingkungan. 

Untuk itu, warga minta pemerintah berpihak kepada masyarakat, dengan menertibkan  angkutan batubara yang masih melintasi jalan umum.

Keluhan dan permintaan warga ini terungkap saat dialog dengan anggota Dapil VI DPRD Sumsel yang melakukan reses tahap II tahun 2023, diantaranya  Dr. Ir. H. Syamsul Bahri, MM sebagai koordinator dengan anggota Ersangkut, S.Psi; Lia Anggraini, SH, MH; dan Dra. Hj. Nurhilyah. Sementara anggota Dapil VI lainnya melaksanakan reses perorangan.

Selama masa reses pada 2 hingga 9 September 2023, rombongan Dapil VI menemui konstituen di Kabupaten PALI, Kabupaten Muaraenim, dan Kota Prabumulih.


Anggota Dapil VI disambut tarian dari SMKN 1 Benakat--

Di Kabupaten Muaraenim, Pertemuan dipusatkan di Kecamatan Muaraenim, Kecamatan Panang Enim, Kecamatan Rambang, Kecamatan Semende Darat Tengah (SDT), Kecamatan Rambang, Kecamatan Rambang Niru, Kecamatan Rambang Dangku, Kecamatan Tanjung Agung, Kecamatan Gelumbang, Kecamatan Lubai, Kecamatan Lubai Ulu, Kecamatan Ujan Mas, Kecamatan Lawang Kidul, Kecamatan Benakat, dan Kecamatan Belimbing.

Sementara di Prabumulih, Dapil VI berdialog dengan warga di Kecamatan Prabumulih Utara dan Kecamatan Cambai.

Koordinator Dapil VI, Syamsul Bahri, dibincangi usai reses, mengatakan, keluhan terhadap truk angkutan batubara mengemuka pada beberapa pertemuan. 

Menurut warga, angkutan batubara ini melalui beberapa kecamatan diantarnya Kecamatan Ujan Mas, Kecamatan Muaraenim, dan Kecamatan Lawang Kidul. Akibatnya, setiap sore hingga malam, jalanan lintas dari Muaraenim menuju OKU sering macet.

“Selain kemacetan, warga juga mengeluhkan debu yang telah memicu meningkatnya penyakit ISPA di Kelurahan Air Lintang, Kecamatan Muaraenim,” kata Syamsul. 


Anggota dapil VI saat reses di Desa Pagar Jati--

Sealin itu, warga juga minta perbaikan jalan dan drainase di simpang Meo – Simpang Asam, tower telekomunikasi, minta jaringan listrik dan trafo, pengentasan pengangguran di Tebat Agung, minta jembatan penghubung Desa Tebat – Desa Baturaja.

Lalu ada permintaan pembangunan jalan, penambahan daya listrik, PDAM di Kecamatan Panang Enim, minta PDAM diaktifkan 24 jam dan kualitas air diperbaiki, permohonan kenaikan gaji honor BPD Desa Lebak Budi, pembangunan bahu jalan provinsi di Desa Indramayu, pembangunan musholla.

Aspirasi-aspirasi dari sekolah-sekolah pun cukup banyak seperti dari SMAN 3 Muaraenim yang minta pengecoran lapangan, pembangunan pagar, lapangan dan peralatan olahraga, pembangunan gedung serbaguna, pembangunan mushola, perbaikan toilet, minta formasi PPPK untuk tenaga administrasi, pembangunan aula, dan tunjangan kinerja guru.


Foto bersama usai dialog--

Pihak SMKN 1 Benakat minta pembangunan lapangan parkir,  tandu darurat dan podium upacara, lapangan olahraga, tenda dan alat-alat pramuka, komputer, perbaikan 5 WC, perangkat mobiler, pagar, serta musholla. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: