SMBR Gelar Pelatihan Roasting Kopi dan Gerakan Peduli Lingkungan

SMBR Gelar Pelatihan Roasting Kopi dan Gerakan Peduli Lingkungan

Berfoto bersama usai pelatihan roasting kopi dan gerakan peduli lingkungan. Eko/Palpos.id--

BATURAJA, PALPOS.ID - Sebagai wujud komitmen terhadap peningkatan gerakan ekonomi UMK yang berwawasan lingkungan, PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) selaku anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melalui Rumah BUMN Baturaja menyelenggarakan pelatihan Roasting Kopi dan Sosialisasi Program SMBR Eco Cafe Ngopi Bayar Pakai Sampah bagi UMK (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) mitra binaan. 

Pelatihan yang dilaksanakan belum lama ini di Rumah BUMN Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu itu menggandeng Deni selaku pemilik Cafe Ngupi Kuday yang merupakan salah satu mitra binaan UMK Rumah BUMN Baturaja yang telah mandiri untuk memberikan pengalaman dan transfer knowledge tentang Roasting Kopi sekaligus sosialisasi Program Eco Cafe yang telah diterapkan di cafe miliknya.

"Pelatihan Roasting Kopi atau memanggang kopi ini menyasar para pelaku UMK yang telah terdaftar di Rumah BUMN Baturaja, khususnya di bidang kopi, masyarakat umum dan pelaku UMK lainnya yang memiliki minat untuk mengetahui proses pembuatan kopi," kata Deni saat dibincangi Selasa (19/9).

Dalam penjelasannya, Deni menyampaikan roasting kopi merupakan proses penting untuk mengubah biji kopi hijau (Green Bean) yang keras dan sulit diminum menjadi biji kopi siap minum yang menghadirkan kenikmatan bagi penikmat kopi. 

Proses ini melibatkan pemanasan biji kopi pada suhu tertentu, dan waktu tertentu untuk mencapai cita rasa yang diinginkan. Proses pemanggangan ini menciptakan reaksi kimia kompleks pada biji kopi yang mengubah karakteristiknya secara drastis. 

Ia menambahkan salah satu kunci utama dalam menyangrai kopi adalah pengaturan suhu yang tepat, suhu yang tepat akan menginduksi reaksi yang diinginkan pada biji kopi, menciptakan rasa, aroma, dan kompleksitas yang diinginkan. 

Pemanggang tingkat lanjut memantau suhu dengan cermat dan menyesuaikan dengan tahap pemanggangan yang diinginkan, baik itu light roast, medium roast, atau dark roast. 

“Proses penyangraian juga memerlukan kepekaan terhadap aroma dan rasa dari kopi tersebut, seorang roaster kopi harus mampu membedakan secara akurat aroma dan rasa kopi mentah dan kopi yang sudah di panggang,” ujar Deni.

Selain itu, Deni juga mengajak para pelaku UMK meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan dan pengembangan usaha dengan bersama – sama untuk mengurangi penggunaan plastik maupun sampah lainnya di lingkup masyarakat dengan menerapkan konsep kedai ramah lingkungan di masing – masing usaha mereka, dengan memberlakukan SOP melalui penerapan 4R (Reduce, Reuse, Recycle, Replacement) sehingga membatasi penggunaan plastik dari sedotan, kantong plastik, cup minuman. 

Sementara Vice President of Corporate Secretary SMBR, Basthony Santri menjelaskan pelatihan ini merupakan wujud kepedulian kami terhadap pelaku UMK khususnya di bidang kopi, untuk meningkatkan pengetahuannya dalam proses pengolahan kopi dan memberikan pembekalan kepada pelaku UMK dan masyarakat di Baturaja dengan gerakan peduli lingkungan. 

"Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan semangat pelaku UMK di Baturaja untuk berinovasi dan memulai gerakan positif dengan mengurangi penggunaan kemasan plastik, kantong plastik, botol plastik, dan gelas plastik, serta memanfaatkan sampah. Gerakan ini sejalan dengan tiga pilar yang ditetapkan oleh SIG, yaitu mendorong solusi dan inovasi berkelanjutan, melindungi lingkungan, serta menciptakan nilai bagi karyawan dan komunitas," ungkap Basthony.

SMBR senantiasa mendukung pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) melalui implementasi program-program berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) di seluruh wilayah operasionalnya. Hal ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Lingkungan dan Sosial (TJSL), demi mewujudkan manfaat ekonomi di masyarakat. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: