Warga Kesulitan Air Bersih, Diduga Air Terkontaminasi Debu Batubara

Warga Kesulitan Air Bersih, Diduga Air Terkontaminasi Debu Batubara

Hamdi (63) memperlihatkan kondisi bak penampungan air mengalami keruh diduga dampat dari debu batubara.--

Sumur Kering, Tampung Air Hujan

MUARA ENIM,PALPOS.ID - Sebagian warga kota Muara Enim terutama yang belum tersentuh PDAM kesulitan mendapatkan air bersih.

Pasalnya, sejak dilanda musim kemarau panjang sumur dan anak sungai mengering, sehingga terpaksa hanya mengandalkan air hujan.

Namun mirisinya air hujan juga diduga sudah terkontaminasi debu batubara sehingga kotor dan menghitam.

BACA JUGA:PT SBS Raih Penghargaan Good Mining Practice dari Kementerian ESDM

“Dulu sebelum beroperasinya tambang batubara di daerah kami, kalau kemarau kami masih bisa memanfaatkan air hujan. Namun sekarang tidak bisa lagi karena kotor dan hitam akibat debu batubara,” tegas Hamdi (63) warga Kelurahan Pasar I, Kecamatan Muara Enim, Minggu (8/10).

Dijelaskannya, bahwa sejak ia sekeluarga tinggal disini sekitar tahun 90-an, permasalahan utama adalah jalan dan air bersih.

Setelah itu, pemerintah melakukan pengaspalan jalan dan memasang jalur PDAM hingga ke Trans Sosial, Desa Karang Raja, Kecamatan Muara Enim.

BACA JUGA:Pelaku Karhutla Diringkus Saat Sedang Tertidur Pulas

Untuk jalan sudah mulus diaspal, namun untuk air bersih ternyata belum bisa sebab baru beberapa rumah sehingga belum bisa untuk membuat sambungan baru ke pelanggan.

Karena belum bisa, lanjutnya, akhirnya dirinya terpaksa memanfaatkan air yang berasal dari anak sungai.

Namun semenjak dilanda kemarau panjang air dari anak sungai itupun ikut mengering dan debitnya semakin kecil sehingga tidak bisa diambil terus menerus.

BACA JUGA:Mantan Wabup Muara Enim Gugat Anggota DPRD Sumsel

Untuk solusinya ia terpaksa memanfaatkan air hujan dengan melakukan penampungan, namun kendalanya air hujan tersebut kondisinya kotor karena dipenuhi oleh debu batubara sehingga airnya tidak bisa digunakan untuk makan dan minum, paling untuk bersih-bersih dan menyiram tanaman.

Hal tersebut disebabkan semenjak beroperasinya perusahaan tambang batubara di sekitar tempat tinggalnya.

“Saya sudah dua kali mendatangi perusahaan PT DBU untuk mengadukan keluhan tersebut, namun sepertinya tidak digubris. Apa masyarakat mau demo atau marah dahulu baru mau digubris,” pungkasnya.

BACA JUGA:Himbau Anak-Anak Tak Main di Sungai

Dikatakannya, kedatangannya ke PT DBU, adalah untuk minta kompensasi dari aktivitas tambang batubara tersebut, sebab semenjak tambang tersebut beroperasi debu batubara dimana-mana sehingga sangat tidak sehat bagi masyarakat.

Belum lagi yang mencemari sumur-sumur dan tempat penampungan air warga, setidaknya masyarakat minta dicarikan solusinya seperti pihak perusahaan membuatkan sumur bor untuk air bersih.

Hal senada dikatakan Dioransiko (25), warga Tansad Sosial, Desa Karang Raja, Kecamatan Muara Enim, bahwa semenjak beroperasinya pertambangan batubara dan aktivitas pengangkutan batubara yang sekitar desanya, menjadikan desanya mandi debu batubara yang mengotori sumur, rumah dan sangat menganggu kesehatan masyarakat.

BACA JUGA:Dorong UMKM Jadi Tulang Punggung Ekosistem Industri Halal, Bupati OKI Terima Halal Award

Apalagi disaat kemarau panjang seperti sekarang ini, warga cukup kesulitan mencari air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

Kalau bisa warga dibuatkan sumur bor dan lakukan penyiraman rutin oleh perusahaan batubara ataupun  transportirnya jangan mau untung saja tetapi masyarakat yang dikorbankan.

“Anak saya sakit diare, tidak tahu apa penyebabnya. Katanya bisa akibat lingkungan tidak bersih seperti air dan lain-lain,” ujarnya yang sambil menjaga anaknya di rumah sakit bersama istrinya.

BACA JUGA: iPhone 6 Plus, Desain Terbaik, Dapat Diperbaharui ke OS iOS 10, Resolusi 8 MP hingga Membuat Betah Pemakainya

Ketika dikonfirmasi ke Humas PT DBU Darsih via telepon meski dalam kondisi aktif namun tidak diangkat.

Kemudian awak media kembali berusaha mengkonfirmasi bersangkutan terkait keluhan warga tersebut melalui via aplikasi Whatsapp tidak direspon oleh bersangkutan.*

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: