Ormas Islam OKU Dukung Kemerdekaan Bangsa Palestina

Ormas Islam OKU Dukung Kemerdekaan Bangsa Palestina

Ratusan massa yang tergabung dalam sejumlah Ormas Islam di OKU saat berorasi mendukung kemerdekaan Bangsa Palestina di halaman DPRD setempat. Eko/Palpos.id--

BATURAJA, PALPOS.ID - Ratusan massa yang tergabung dalam sejumlah organisasi masyarakat (ormas) Islam di Kabupaten OKU melakukan aksi serentak turun ke jalan untuk mendukung kemerdekaan Bangsa Palestina yang saat ini tengah dijajah Bangsa Israel.

Dalam aksi dukungan itu sebagian besar massa yang merupakan ibu-ibu pengajian kompak memakai seragam warna hitam, sementara untuk pria menggunakan baju gamis berwarna putih.

Aksi bela Palestina itu sendiri dilakukan Ormas Islam OKU di halaman DPRD setempat yang turut dihadiri sejumlah wakil rakyat di daerah tersebut mulai dari Ketua DPRD OKU, H Marjito Bahri dan Wakil Ketua DPRD OKU, Yudi Purna Nugraha.

Tampak juga hadir sejumlah ulama terkemuka di Kabupaten OKU seperti H Alikhan, H Admiati Somad dan H Iskandar Azis.

Menurut H Alikhan yang juga pernah menjabat sebagai Ketua DPRD OKU dari Fraksi Golkar, aksi bela Palestina ini dilakukan umat Islam OKU, karena merasa prihatin atas nasib saudara mereka sesama muslim di Palestina.

Dia mengatakan, penderitaan bangsa Palestina sudah lama mereka rasakan yakni sejak kedatangan jutaan bangsa Yahudi ke tanah mereka di era tahun 1940 an. "Sejak PBB meresmikan negara Israel, maka sejak itupula saudara kita di Palestina hidupnya menderita lahir dan batin," tegasnya.

Puncak penderitaan Bangsa Palestina itu adalah saat ini sejak kedua kubu melakukan perang terbuka. "Coba lihat saja di media sosial dan disebutkan sudah belasan ribu nyawa warga Palestina yang tewas akibat perang tersebut. Ironisnya sebagian masih berstatus anak-anak yang tidak berdosa," sesalnya.

Perang yang terjadi antara pasukan Hamas dengan tentara Israel tersebut lanjut H Alikhan, terjadi gara-gara warga Israel melakukan fesitival perayaan mereka di dekat pemukiman warga Palestina di jalur Gaza. 

"Mereka (warga Israel) berpesta pora menaguk minuman keras dan berpakaian mini layaknya di Barat. Padahal di mata Umat Islam tindakan mereka itu dinilai sudah melecehkan warga Palestina yang memegang teguh nilai-nilai budi luhur yang tinggi sebagai umatnya nabi Muhammad SAW. Kami umat Islam ini dilarang keras mabuk dan melihat hal-hal berbau pornografi. Saya yakin bangsa Israel tahu hal itu dan jika mereka menghargai prinsip-prinsip bangsa Palestina tersebut, maka seharusnya festival yang mereka adakan tersebut jangan diadakan didekat perkampungan Umat Islam Palestina," sesalnya.

Ironisnya lagi sambung ulama OKU lainnya, H Iskandar Azis, sejak perang terbuka antara kedua kubu, ternyata tentara Israel dengan kejam membunuh warga sipil yang tidak berdosa, bahkan sebagian besar masih anak-anak usia sekolah.

"Saya yakin tidak ada agama apapun juga di dunia ini yang membenarkan tindakan brutal yang dilakukan tentara Israel tersebut. Mereka pengecut dan yang lebih menyedihkan lagi PBB diam saja melihat hal ini. Jadi buat apa ada PBB. Kalau tidak ada fungsi lebih baik dibubarkan saja. Ironisnya lagi, negara-negara Islam yang tergabung dalam OKI juga ikut diam seribu bahasa menyaksikan saudara seagamanya dibantai tentara Israel. Sungguh perbuatan mereka akan membuat sedih junjungan kita nabi Muhammad SAW," sesalnya.

Untuk itu sebagai sesama muslim dan sebagai manusia yang berhati nurani kata H Alikhan dan H Iskandar, umat Islam di OKU mengutuk aksi kejam tentara Israel tersebut.

Selain itu, pihaknya juga mendesak agar PBB dan seluruh negara Islam yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) agar mengabulkan permintaan rakyat Palestina untuk merdeka. "Sesuai amanat UUD 1945 menyatakan bahwa kemerdekaan itu adalah hak semua bangsa. Dan oleh karena itu penjajahan dalam bentuk apapun di dunia ini harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan prikemanusian dan prikeadilan. Ya kalau ini tidak dikabulkan, maka kami umat Islam di OKU siap berjihat untuk membela saudara kami warga Palestina," tandasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: