Antisipasi Cacar Monyet, Ini Yang Dilakukan Dinkes Lubuklinggau

Antisipasi Cacar Monyet, Ini Yang Dilakukan Dinkes Lubuklinggau

Erwin Armeidi, Kadinkes Kota Lubuklinggau--

LUBUKLINGGAU, PALPOS.ID -Kasus cacar monyet (monkeypox) sudah masuk ke Indonesia dan saat ini kasusnya terus meningkat.  

Meski sampai saat ini  Sumatera Selatan (Sumsel) masih aman dari penyakit yang disebabkan oleh Infeksi monkeypox tersebut, Sumsel tetap harus waspada.

Terutama Kota Lubuklinggau sebagai Gerbang Barat Sumsel yang menjadi salah satu pintu masuk ke Bumi Sriwijaya ini.

BACA JUGA:Menjaga Kamtibmas Menjelang Pemilu, Dandim 0406/Lubuklinggau Ajak Media Bersinergi

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Lubuklinggau Erwin Armeidi, tak menapik hal itu.

"Ya Kota Lubuklinggau yang berbatasan dengan Bengkulu dan menjadi perlintasan bagi kabupaten/Kota baik dari pulau Jawa maupun Sumatera  termasuk rentan terhadap ancaman virus monkeypox," kata Erwin, Jumat 17 November 2023.

Untuk mengantisipasi masuknya penyakit cacar monyet tersebut ke Sumatera Selatan, tentunya Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau tidak tinggal diam.

BACA JUGA:Soal APK Oneway, Ketua DPC Nasdem Angkat Bicara

Melalui Dinkes Lubuklinggau, sejumlah langkah antisipasi telah dilakukan. Termasuk juga sosialisasi kepada masyarakat.

"Untuk mengantisipasi masuknya Cacar Monyet, kita harus tahu dulu apa itu cacar monyet, penyebabnya dan cara penularannya seperti apa," ungkap Erwin.

Setelah tahu, barulah langkah antisipasi bisa dilakukan. "Hal ini telah kita sosialisasikan kepada masyarakat termasuk juga petugas-petugas yang berada di pintu masuk Lubuklinggau sebagai Gerbang Barat Sumsel, Seperti petugas  di Bandara dan juga petugas di perbatasan seperti Terminal," kata Erwin.

BACA JUGA:Penertiban APK Oleh Bawaslu Diwarnai Bersitegang Dengan Sopir Angkot, Ini Penyebabnya

Jadi lanjut Erwin apa saja yang harus dilakukan untuk mencegah atau mengantisipasi cacar monyet, diantaranya menghindari  kontak dengan hewan yang dapat menjadi reservoir virus (termasuk hewan yang sakit atau yang ditemukan mati).

Selain menghindari kontak dengan hewan langsung, juga menghindari kontak dengan  bahan apa pun, seperti tempat tidur, yang pernah bersentuhan dengan hewan yang sakit.

Kalaupun tidak bisa menghindar, dikatakan Erwin, harus segera mencuc tangan dengan baik dan benar setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi.

BACA JUGA:Gencar Seruan Boikot, Israel dan Amerika Boikot Balik Produk Indonesia

Untuk petugas di RS atau di Fasilitas Kesehatan lainnya, wajib menggunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat pasien yang terinfeksi.

"Intinya kita harus berpilaku hidup sehat dan bersih," pungkas Erwin.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: