Pipa Pertamina Bocor, DLH Prabumulih Turunkan Tim

Pipa Pertamina Bocor, DLH Prabumulih Turunkan Tim

Pipa Pertamina Bocor, DLH Prabumulih Turunkan Tim --

PRABUMULIH,PALPOS.ID – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Prabumulih, Dwi Koryana mengatakan saat ini pihaknya telah menerjunkan tim ke lapangan guna menindaklanjuti laporan warga terkait adanya pipa pertamina yang bocor dan minyaknya menggenangi kolam atau sungai.

"Kami ada bidang pengawasan dan saat ini sudah turun ke lapangan, namun sejauh ini belum ada hasil," ujar Dwi Koryana Ketika diwawancarai wartawan di ruang tunggu Walikota Prabumulih, Senin (20/11).

Tim yang terjun ke lapangan tersebut sambung Dwi Koryana, akan melakukan pengambilan sampel air telah bercampur dengan minyak yang tumpah dari pipa milik pertamina tersebut untuk selanjutnya dilakukan uji laboratorium apakah air tersebut tercemar atau tidak.

BACA JUGA:Tekan Inflasi, Pemkot Prabumulih Bagikan 7000 Bibit Cabai Kepada 176 KWT

“Tim yang turun ke lapangan akan mengambil sampel air hari ini, untuk dilakukan uji lab,” kata Dwi Koryana seraya mengatakan pihak pertamina telah bergerak cepat menangani pipa yang bocor serta membersihkan lahan yang terkena tumpahan minyak mentah yang keluar dari pipa yang bocor tersebut.

Lebih lanjut Dwi Koryana menuturkan, pihaknya juga akan melihat apa penyebab kebocoran pipa milik pertamina tersebut apakah karena korosi (karat) atau karena adanya unsur kesengajaan oleh pihak-pihak tertentu (oknum).

“Pertamina kan biasanya ada petugas khusus mengawasi pipa (ceker line), kita akan cek dilapangan apa penyebabnya,” tuturnya.

BACA JUGA:Paripurna Tentang Raperda APBD OI Tahun Anggaran 2024, PAD Jadi Bahasan Utama

Ketika ditanya jika pipa tersebut bocor karena korosi apakah aka nada sanksi teguran atau lainnya kepada pihak pertamina atau tidak, Dwi Koryana enggan berkomentar.

Menurut Dwi pihaknya akan memberikan rekomendasi kepada pihak pertamina terkait kasus tersebut sesuai dengan aturan.

Dalam kesempatan itu pula, Dwi mengimbau kepada pihak Pertamina untuk segera mengganti pipa jika memang terjadinya korosi.

BACA JUGA:Layar 144Hz dan Acer CoolBoost, Fitur Unggulan Laptop Gaming Nitro 5 AN515-44

"Kalau memang terbukti korosi harus diganti. Tapi memang tidak serta-merta karena keterbatasan anggaran jadi kami berikan waktu kepada Pertamina untuk penggantian pipa tersebut," tegasnya.

Kendati demikian, jika pada batas waktu tertentu imbauan tak juga diindahkan. Maka bisa saja pihaknya akan memberikan sanksi berupa SP 1, SP 2, SP 3 dan bisa sampai pemberhentian sementara.

"Namun pada intinya, kita di pemerintahan sifatnya pembinaan dan biasanya mereka cepat penanganannya," jelasnya.

BACA JUGA:Omah Lumbung Jogja: Bentuk Seperti Lumbung Tapi didalamnya Seperti Kamar Hotel Berbintang

Selain itu sambung Dwi Koryana, Pertamina juga harus memberikan kompensasi kepada masyarakat yang kolam nya terkena.

“Kalau memang disebabkan karena tumpahan minyak tentunya pihak pertamina harus bertanggungjawab,” tutupnya.

Untuk diketahui, insiden kebocoran pipa pertamina Kembali terjadi. Kali ini kebocoran terjadi pada pipa jalur pengiriman minyak dari pusat pengumpul produksi (PPP) Prabumulih Field ke KM 3 Plaju Trunkline segmen XIII, di Jalan Nigata Kelurahan Sukajadi Kecamatan Prabumulih Timur Kota  Prabumulih, pada Jumat (17/11).

BACA JUGA:Tetapkan Tersangka Kasus Dugaan Korupsi, Penyidik Gelandang Mantan Kadishub ke Rutan Prabumulih

Akibat bocornya pipa milik pertamina tersebut, kolam milik warga setempat tercemar dan mengakibatkan ikan peliharaan warga menjadi mati.

Insiden bocornya pipa tersebut, mendapat perhatian serius dari pihak pertamina PEP Prabumulih Field dengan langsung menerjunkan tim melakukan pemasangan clamp pada pipa yang bocor serta membersihkan tumpahan minyak.

“Saat ini tim kami tengah melaksanakan Upaya pembersihan crude oil yang mengalir akibat kebocoran pipa tersebut agar tidak menyebar luas. Selain itu terdapat juga vacuum truk untuk menghisap minyak yang mengalir serrta dilakukan juga penutupan pipa dengan cara clam,” ungkap Head Of Comrel & CID Zona 4, Tuti Dwi Patmayanti seraya mengatakan pihaknya masih melakukan investigasi terkait penyebab kebocoran tersebut.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: