Tinggalan Prasejarah Hingga Prasasti Emas

Tinggalan Prasejarah Hingga Prasasti Emas

Tinggalan Prasejarah Hingga Prasasti Emas--

SUMSEL,PALPOS.ID - Pada warisan budaya benda, replika kerangka manusia dari Gua Harimau menjadi objek yang mewakili periode prasejarah di Sumatera Selatan.

Objek ini dipilih karena merupakan bukti bahwa lebih dari 2.000 tahun silam, daerah perbukitan di sisi barat Sumatera Selatan telah dihuni oleh manusia purba.

Artinya peradaban beserta  kebudayaannya telah lahir jauh sebelum catatan kemasyhuran kedatuan Sriwijaya.

BACA JUGA:Bukti komitmen Kelola Sawit Berkelanjutan, Kabupaten Banyuasin Rampungkan Penyelesaian Dokumen RAD KSB
 
Pada periode berikutnya, jejak kejayaan Kedatuan Sriwijaya hingga Kesulitan Islam juga turut ditampilkan.

Beberapa objek seperti prasasti emas, mata uang kuno , hingga kerangka kapal kuno turut dihadirkan di tengah Atrium Opi Mall agar

Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI Kristanto Januardi mengatakan, Pameran warisan budaya ini mengangkat tema Manalap Siddhayatra: sebuah kisah tentang perjalanan suci.

BACA JUGA:Pengusaha Kuliner dan Perhotelan Diminta Taat Pajak

"Tema pameran diambil dari guratan aksara dalam Prasasti Kedukan Bukit Prasasti yang ditemukan di Kampung Kedukan Bukit Kelurahan 35 Ilir Palembang ini turut mengabadikan kata 'Manalap' dan 'Siddhayatra'," katanya saat Press Conference di South Station Cafe, Jumat (23/11/2023).

Kata Manalap dapat diartikan sebagai mengambil atau mencari sementara Sidayatra berasal dari dua kata berbahasa Sansekerta yaitu Siddha dan Yatra yang memiliki arti perjalanan suci yang telah dilakukan seseorang dan telah berhasil sampai tujuan.

Melalui kalimat manalap sidayatrah prasasti ini mengabadikan kisah perjalanan dan keberhasilan penaklukan wilayah Minanga pada Era Dapunta Hyang.

BACA JUGA:Krisis Angkutan Sungai di Muba: KMPAS Desak Pembukaan Jalur Lalan dan Cabut Kesepakatan Kontroversial

Dalam pameran ini ditampilkan replika kerangka manusia dari Gua Harimau menjadi objek yang mewakili periode prasejarah di Sumatera Selatan.

Objek ini dipilih karena merupakan bukti bahwa lebih dari 2.000 tahun silam, daerah perbukitan di sisi barat Sumatera Selatan telah dihuni oleh manusia purba.

"Artinya, peradaban beserta kebudayaannya telah lahir jauh sebelum catatan kemasyhuran Kedatuan Sriwijaya," katanya.

BACA JUGA:Koalisi Masyarakat Peduli Angkutan Sungai Desak PJ Bupati Muba Batalkan Penyetopan Tongkang di Sungai Lalan

Pada periode berikutnya, jejak kejayaan Kedatuan Sriwijaya hingga Kesultanan Islam juga turut ditampilkan.

Beberapa objek seperti prasasti emas, mata uang kuno, hingga kerangka kapal kuno.

Selain itu, terdapat pula hasil temuan masyarakat seperti alat tukar, ingot timah seberat 35 kg, hingga manik-manik.

BACA JUGA:Lapor Karantina Untuk Cegah Masuknya Hama Penyakit Hewan Ikan dan Tumbuhan di Sumatera Selatan

Relief candi dan beberapa tinggalan dari peradaban klasik di daerah Bumiayu, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir juga turut dipamerkan.

Seluruh objek fisik ini merupakan jejak yang membuktikan geliat peradaban Sumatera Selatan pada masa lampau.

"Sementara songket Palembang juga turut ditampilkan sebagai warisan budaya tak benda," katanya.

BACA JUGA:Koalisi Masyarakat Peduli Angkutan Sungai Desak PJ Bupati Muba Batalkan Penyetopan Tongkang di Sungai Lalan

Pemeran ini merupakan wadah bagi masyarakat di Sumsel untuk mengenal jejak warisan leluhur.

"Melalui pameran ini masyarakat diharapkan dapat mempelajari dan memahami nilai-nilai luhur dan kebudayaan yang diwariskan hingga saat ini," katanya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: