Reses DPRD Sumsel: Langkah Konkret Penanggulangan Stunting di Puskesmas Pakjo Palembang

Reses merupakan salah satu momen penting bagi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk mendengarkan langsung aspirasi dan kebutuhan masyarakat di daerah pemilihannya.

Pada tahap I reses tahun 2024, anggota DPRD Sumsel dari daerah pemilihan (Dapil) I Kota Palembang, mengambil inisiatif untuk fokus pada penanganan stunting serta menyerap aspirasi masyarakat.

Dalam konteks ini, kunjungan dilakukan ke sejumlah pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di wilayah tersebut, termasuk Puskesmas Lorok Pokajo.

BACA JUGA:Skandal Money Politik Mengguncang Pemilu 2024: Tiga Caleg Dilaporkan ke Gakkumdu Sumsel

BACA JUGA:Rekapitulasi Suara Pemilu 2024 di PPK Kalidoni Diwarnai Protes dan Interupsi Saksi

Rombongan dari Dapil I DPRD Sumsel yang terdiri dari Koordinator Dapil I, Dr. Hj. RA Anita Noeringhati, SH, MH., didampingi oleh beberapa anggota, seperti Prima Salam, Yudha Rynaldi,

Kartak Sas, Chairul S Matdiah, dan Mgs Syaiful Fadli. Mereka diterima oleh Camat IB I, Rahman Hidayat Pane, SSTP, serta staf dari Puskesmas Pakjo.

Tujuan pertemuan ini adalah untuk mendengarkan langsung aspirasi masyarakat terkait penanganan stunting di Kelurahan Siring Agung.

BACA JUGA: Warga Dapil VII Ngeluh, Banyaknya Bantuan yang Tak Tepat Sasaran

BACA JUGA:Rusak Parah, Warga Minta Infrastruktur di Daerah Perbatasan Diperhatikan

Dalam pertemuan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang, dr. Hj. Penti, memberikan informasi terkait kondisi kesehatan di wilayah tersebut.

Kota Palembang memiliki 42 Puskesmas yang tersebar di 18 Kecamatan, dengan 36 Puskesmas yang telah terakreditasi paripurna dan 6 Puskesmas sedang dalam proses akreditasi utama.

Puskesmas Pakjo sendiri melayani lebih dari 100 kunjungan pasien setiap harinya, dan telah menangani 8 bayi stunting dengan memberikan bantuan makanan tambahan.

BACA JUGA:Sukses Jadi Caleg DPRD OKU Peraih Suara Terbanyak

Sumber: