Pulau Kemaro Palembang: Eksplorasi Wisata Religi yang Memukau

WISATA,PALPOS.ID - Pulau Kemaro, destinasi wisata yang terletak di tengah Sungai Musi, Palembang, terkenal dengan keunikan kelentengnya dan pesonanya sebagai tempat rekreasi yang ramai dikunjungi oleh wisatawan. 

Meskipun berada di tengah-tengah sungai yang seringkali mengalami pasang tinggi, Pulau Kemaro tetap tegar berdiri, menjadi magnet bagi para pengunjung yang ingin menikmati keindahannya.

Dikenal dengan keberadaan kelentengnya yang unik, Pulau Kemaro menjadi tujuan utama bagi wisatawan yang ingin mengeksplorasi sisi religius dan keindahan alam sekaligus. 

Konon katanya, meskipun Sungai Musi seringkali mengalami pasang yang tinggi, Pulau Kemaro tetap tidak tenggelam, menambah kesan mistis dan daya tariknya bagi para pengunjung.

BACA JUGA:Keunggulan Yamaha R15M Connect : Fitur Unggulan dan Teknologi Yamaha R15 Connected

BACA JUGA: Memikat Langit: Keindahan Arsitektur Masjid Lawang Kidul, Kamu Harus Tau!

Akses menuju Pulau Kemaro sangatlah mudah. Wisatawan dapat memulai perjalanan dari Dermaga Benteng Kuto Besak atau Dermaga Pabrik Udang PT Lestari Magris dengan menyewa perahu. 

Biaya pulang-pergi berkisar antara 50 ribu hingga 100 ribu rupiah per orang, tergantung pada ukuran perahu yang disewa dan kapasitasnya. 

Perjalanan dari dermaga menuju Pulau Kemaro biasanya memakan waktu sekitar 25 hingga 35 menit, tergantung pada kondisi cuaca dan arus sungai.

Kapal yang disewa akan menunggu wisatawan selama kunjungan di Pulau Kemaro, memastikan mereka memiliki waktu yang cukup untuk menikmati semua keindahan dan aktivitas yang ditawarkan.

Setelah puas menjelajahi Pulau Kemaro, kapal akan mengantar kembali wisatawan ke dermaga awal dengan selamat.

BACA JUGA:Wisata Religi Tanpa Tanding: Menemukan Ketenangan di Alquran Al-Akbar Palembang

BACA JUGA:Ragam Aktivitas Seru dan Kuliner Tradisional: Pengalaman Tak Terlupakan di Floating Market Jawa Barat

Pulau Kemaro bukan hanya menawarkan pengalaman wisata yang unik, tetapi juga menjadi saksi sejarah dan kearifan lokal yang patut dipelajari. 

Sumber: