BNPB RI Cari Solusi Penanganan Banjir di OKU

BATURAJA, PALPOS.ID - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia mencari solusi untuk penanganan bencana banjir di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan agar tidak terulang kembali.

"Kami dari pemerintah pusat dan daerah akan mencari solusi sekaligus melakukan percepatan penanganan pasca-banjir di OKU," kata Kepala BNPB RI Letjend TNI Suharyanto, Kamis, 30 Mei 2024.

Dia mengatakan, bencana banjir bandang yang melanda hampir seluruh wilayah di Kabupaten OKU pada Kamis (23/5) menyisakan luka mendalam bagi korban yang terdampak bencana alam.

Selain merendam belasan ribuan rumah penduduk, banjir akibat luapan Sungai Ogan tersebut juga merenggut korban jiwa dan tidak sedikit fasilitas umum yang rusak akibat dihantam banjir bandang.

"Saya sudah melihat langsung kondisi Desa Kelumpang, Kecamatan Ulu Ogan salah satu wilayah di Kabupaten OKU yang terdampak cukup parah akibat banjir bandang," katanya.

BACA JUGA:Pemkab OKU Distribusikan 11 Ribu Paket Sembako Untuk Korban Banjir

BACA JUGA:Pemkab OKU Kerahkan Alat Berat Bersihkan Material Banjir dan Longsor

Menurut dia, pada prinsipnya pemerintah pusat mendukung sepenuhnya dimasa tanggap darurat ini untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di wilayah terdampak banjir di kabupaten setempat.

"Dimasa pemulihan ini kita ketahui bersama aktifitas masyarakat dalam mencari nafkah terganggu karena mereka fokus membersihkan rumahnya dari sampah dan lumpur yang terbawa arus banjir," kata dia.

Oleh sebab itu, selama masa tanggap darurat ini pemerintah tidak akan tinggal diam dengan membantu kebutuhan pangan masyarakat yang terdampak bencana alam.

Pihaknya pun akan segera menggelar rapat koordinasi bersama Pemkab OKU guna mencari solusi jangka menengah maupun jangka panjang agar bencana alam tidak terulang kembali.

"Kami akan langsung menggelar rapat bersama jajaran Pemkab OKU untuk merumuskan solusi jangka menengah dan jangka panjang percepatan penanganan banjir sekaligus mencari tahu apa penyebab utama terjadinya banjir ini supaya tidak terulang lagi," ujarnya. (*)

Sumber: