Stanting di Ogan Ilir Masih Diatas Standar WHO, Ternyata Hal Ini Penyebabnya

Stanting di Ogan Ilir Masih Diatas Standar WHO, Ternyata Hal Ini Penyebabnya

Wakil Bupati Ogan Ilir H Ardani ketika menghadiri acara pembentukan Tim Pendamping Keluarga di Gedung Serbaguna KPT Tanjung Senai Indralaya--Foto: Isro/Palpos.id

OGANILIR,PALPOS.ID - Masalah stanting di Ogan Ilir tampaknya masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) besar bagi pemerintah Kabupaten Ogan Ilir.

Terlebih saat ini penyebaran angka stantinng di Ogan Ilir masih berada di angka 22 persen. Sebelumnya di tahun 2023 angka penyebaran stanting berada di 24 persen.

Wakil Bupati Ogan Ilir H Ardani mengatakan pihaknya optimis dapat menurunkan angka stanting di Ogan Ilir di bawah 20 persen. Sebagaimana diketahui berdasarkan standar WHO prevalensi stanting harus dibawah 20 Persen.

"Untuk sebaranya di tahun 2022 sebesar 24 persen. Kemudian di tahun 2023 menurun jadi 22 persen. 2024 ini target kita di bawah 20 persen," katanya seraya mengatakan bahwa sebaran tersebut selalu menurun di 4 tahun terakhir.

BACA JUGA:Dipanggil Bawaslu, 5 Komisioner KPU Ogan Ilir kompak Mangkir, Takutkah?

BACA JUGA:PMI Beri Bantuan Perlengkapan Sekolah Untuk Korban Banjir di OKU

Hal itu di katakan Ardani usai menghadiri acara Peningkatan Kapasitas Lini Lapangan Tim Pendamping Keluarga (TPK) di Gedung Serbaguna KPT Tanjung Senai Indralaya. Selasa, 11 Juni 2024.

Ogan Ilir ungkap Ardani sempat mendapat rapor merah terkait angka stanting pada tahun 2022 silam. Saat itu Kabupaten Ogan Ilir menempati peringkat ke 16 dari kabupaten kota di Sumsel. Kemudian di tahun 2023 naik menjadi peringkat 7.

"Insha allah di 2024 optimis masuk di 3 besar. Kita akan kejar dana Insentif," kata Ardani Optimis.

Masifnya penurunan kasus stanting 4 tahun terakhir itu kata Ardani tidak terlepas dari upaya Bupati dan OPD terkait, serta pihak laianya melalui berbagai program seperti halnya bedah rumah. Juga intervensi yang dilakukan terhadap mereka, penderita stanting.

"Untuk di bulan Juni ini kita akan melakukan upaya interpensi serentak kepada puskesmas dan posyandu, dalam hal menekan angka stanting," ungkap dia.

BACA JUGA:Peringati Hari Lahir Pancasila, Asmar Minta Generasi Muda Menjaga Kerukunan

BACA JUGA:Warga Batu Kuning Blokade Jalan, Perusahaan Janjikan Perbaikan Jalan

Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Ogan Ilir, Husnidayati mengatakan penyebab tingginya kasus stanting di Ogan Ilir karena banyaknya masyarakat yang masih menggunakan air sungai untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: