Bahlil Lahadalia Siap Maju sebagai Calon Ketua Umum Partai Golkar: Bawa 469 Suara dan Targetkan Posisi Puncak

PALPOS.ID - Bahlil Lahadalia Siap Maju sebagai Calon Ketua Umum Partai Golkar: Bawa 469 Suara dan Targetkan Posisi Puncak.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengukuhkan langkahnya untuk maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar. 

Langkah ini menjadi salah satu babak penting dalam persaingan ketat di internal partai berlambang pohon beringin tersebut.

Dengan membawa 469 suara pemilih, Bahlil memenuhi syarat yang ditetapkan oleh AD/ART Partai Golkar untuk bersaing dalam perebutan kursi tertinggi partai.

BACA JUGA:Munas XI Partai Golkar: Bamsoet Tegaskan Jokowi Bakal Menjadi Kader Partai Beringin?

BACA JUGA:Partai Golkar Siap Ubah AD/ART: Jokowi-Gibran Masuk Bursa Munas XI?

Memenuhi Syarat Kaderisasi

Bahlil, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Investasi, menjelaskan bahwa ia telah memenuhi semua persyaratan yang diperlukan untuk mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Golkar. 

Salah satu syarat yang krusial adalah pernah menjadi pengurus partai, baik di tingkat DPP maupun setingkat di bawahnya, dengan minimal masa jabatan lima tahun atau satu periode.

"Saya ingin menjelaskan di sini, bahwa sesuai AD/ART partai, calon Ketua Umum adalah kader yang pernah menjadi pengurus atau sedang menjadi pengurus DPP, atau setingkat di bawahnya, dan minimal lima tahun atau satu periode," ujar Bahlil saat mengunjungi Kantor DPP Golkar di Slipi, Jakarta Barat, pada Senin (19/8/2024).

Untuk membuktikan kelayakannya, Bahlil membawa serta Surat Keputusan (SK) yang menunjukkan bahwa ia pernah menjabat sebagai pengurus DPD Partai Golkar Papua periode 2009-2014. 

BACA JUGA:Bahlil Lahadalia Menguat Sebagai Calon Tunggal Ketua Umum Golkar: Partai Beringin Menyongsong Era Baru

BACA JUGA:Airlangga Mundur dari Ketua Umum Golkar: Tiga Alasan Bahlil Lahadalia Tepat Pimpin Partai Beringin

SK tersebut ditandatangani oleh Aburizal Bakrie dan Idrus Marham, dua tokoh penting dalam sejarah Partai Golkar.

Sumber: