PLN Resmikan PLTGU Tambak Lorok 779 MW dengan Teknologi Tercanggih dan Ramah Lingkungan

 PLN Resmikan PLTGU Tambak Lorok 779 MW dengan Teknologi Tercanggih dan Ramah Lingkungan

--

BISNIS, PALPOS.ID.-PT PLN (Persero), melalui sub holding PLN Indonesia Power, meresmikan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tambak Lorok Blok 3 pada Jumat (30/8).

Dengan kapasitas 779 Megawatt (MW), PLTGU ini menjadi unit combined cycle single shaft terbesar di Indonesia yang menggunakan teknologi terbaru, menjadikannya salah satu pembangkit listrik paling efisien dan ramah lingkungan yang ada saat ini.

Peresmian ini dilakukan di Semarang, Jawa Tengah, dan menandai tonggak penting dalam upaya PLN untuk mendukung transisi energi nasional menuju sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Dalam acara ini, berbagai pihak termasuk pejabat pemerintah, manajemen PLN, serta stakeholders lainnya turut hadir untuk menyaksikan peresmian dan mendengarkan penjelasan mengenai manfaat serta keunggulan dari PLTGU Tambak Lorok Blok 3.

BACA JUGA:PLN Ajukan PMN Rp3 Triliun untuk Pembangunan Kelistrikan Daerah Terpencil di 2025

BACA JUGA: PLN Jadi Perusahaan Utilitas Terbaik Se-Kawasan Versi Fortune 500 Asia Tenggara

PLTGU Tambak Lorok Blok 3 menggunakan teknologi combined cycle single shaft yang merupakan teknologi paling mutakhir dalam industri pembangkit listrik.

Teknologi ini memadukan proses pembangkit tenaga gas dan uap dalam satu sistem, yang memungkinkan peningkatan efisiensi energi secara signifikan.

Dengan teknologi ini, PLTGU mampu mencapai tingkat efisiensi hingga 61%, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pembangkit listrik konvensional lainnya.

Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, menjelaskan bahwa salah satu keunggulan utama dari PLTGU Tambak Lorok Blok 3 adalah kemampuannya untuk mengurangi emisi karbon.

BACA JUGA: Kerjasama PLN dan TNI: Bantuan Sosial untuk Pulau Tagulandang Mengalami Peningkatan

BACA JUGA: Persiapan Matang PLN untuk Menyambut Konferensi Tingkat Tinggi World Water Forum ke-10

“Dengan tingkat efisiensi yang mencapai 61%, pembangkit ini dapat menghindarkan emisi sebesar 671 ribu ton CO2 dalam setahun. Ini merupakan langkah besar dalam mengurangi dampak lingkungan dari pembangkit listrik,” ungkap Darmawan.

Pentingnya efisiensi ini tidak hanya terletak pada pengurangan emisi gas rumah kaca, tetapi juga pada penghematan bahan bakar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: