Menulis dan Mempublikasikan Karya Ilmiah sebagai Sarana Meningkatkan Profesionalisme Guru

Menulis dan Mempublikasikan Karya Ilmiah sebagai Sarana Meningkatkan Profesionalisme Guru

Kurnisar, S.Pd., M.H ; Drs. Alfiandra, M.Si ; Camellia, S.Pd., M.Pd (Dosen FKIP PPKn UNSRI) --

PALEMBANG, PALPOS.ID- Guru merupakan pekerjaan yang menuntut profesionalisme dan kemampuan dalam menganalisis dan memecahkan permasalahan yang ada di sekolah. 

Untuk itu guru harus mampu menuangkan ide ataupun solusinya melalui tulisan. Menulis karya ilmiah merupakan aktivitas penunjang profesionalisme guru (Ilfiandra dkk : 2016). 

Walaupun demikian, sebagian besar kegiatan guru di sekolah  lebih berorientasi pada misi pendidikan dan pengajaran di kelas, sedangkan visi dan misi ilmiah  dalam bentuk penulisan dan publikasi ilmiah seringkali terabaikan, (Noorjanah : 2015). 

Pada dasarnya salah satu unsur yang dinilai angka kreditnya dalam kenaikan pangkat dan jabatan adalah publikasi karya ilmiah (Permenpan RB No.16 tahun 2009).  

BACA JUGA:Cobalt Chromium dan Potensi Bahayanya di Dunia Kedokteran Gigi

Akan tetapi sebaiknya publikasi ilmiah merupakan bagian dari kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang terkait dengan karya tulis yang dibuat guru dan hal tersebut menjadi salah satu bagian dari karakteristik guru profesional yaitu melalui  budaya menulis dan meneliti. 

Namun, tidak tertutup kemungkinan, penulis karya ilmiah dapat menuliskan karyanya semata-mata karena motivasi pengumpulan angka kredit atau atas  permintaan masyarakat, seperti makalah untuk seminar atau pelatihan. 

Hal-hal seperti itu sebaiknya tidak dijadikan motivasi utama dalam menulis dan mempublikasikan karya ilmiah karena yang lebih esensial adalah misinya pada kecintaan serta kemampuannya dalam bidang keilmuan dan profesi yang ditekuninya.

Tidak dapat dipungkiri bahwa menulis dan mempublikasikan karya ilmiah memiliki tantangan dan kesulitan tersendiri bagi seorang guru dimana mayoritas guru harus menyeimbangan kegiatan pembelajaran di kelas dengan keinginan dalam menulis, apalagi jika budaya membaca yang belum diinternalisasi dengan baik. 

BACA JUGA:Pengaruh Stunting Terhadap Susunan Gigi Anak

Beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk memotivasi diri dalam menulis dan mempublikasikan karya ilmiah pernah disampaikan dalam pengabdian pada Masyarakat dengan judul Pelatihan Dan Pendampingan Penulisan Dan Publikasi Karya Ilmiah Bagi Guru Ppkn Smp Se-Kabupaten Muara Enim sebagai Upaya Meningkatkan Profesionalisme Guru (Kamis, 29 Agustus 2024). 

Hal-hal yang dapat dilakukan diantaranya adalah membiasakan menulis dalam setiap kesempatan berdasarkan apa yang dilihat, di baca ataupun di dengar dengan membuat outline nya, memunculkan motivasi bahwa menulis sebagai bentuk kecintaan terhadap profesi yang ditekuni, & mencoba menuliskan gagasan di media massa, handout ataupun bahan ajar.

Selain itu tentu hal yang harus diperhatikan adalah karya ilmiah yang kita tulis harus memperhatikan panduan (templete) jurnal, media massa ataupun penerbit (buku) yang kita tuju untuk mempublikasikan karya ilmiah yang dibuat karena hal ini akan mempermudah kita untuk lulus administrasi selain daripada konten (isi) gagasan yang kita tuangkan dalam tulisan.

Penulis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: