Debat Perdana Cagub Sumsel 2024: Herman Deru dan ESP Beda Pendapat tentang Progres Tanjung Carat
Debat Perdana Cagub Sumsel 2024: Herman Deru dan ESP Beda Pendapat tentang Progres Tanjung Carat.-Palpos.id-Humas DPR RI
PALEMBANG, PALPOS.ID - Debat Perdana Cagub Sumsel 2024: Herman Deru dan ESP Beda Pendapat tentang Progres Tanjung Carat.
Dalam gelaran debat perdana Calon Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) yang diselenggarakan di Hotel Novotel Palembang pada Senin (28/10/2024), dua kandidat utama, Herman Deru dan ESP, terlibat dalam diskusi hangat terkait Proyek Strategis Nasional Tanjung Carat.
Proyek ini digadang-gadang menjadi pelabuhan besar yang akan mendorong perekonomian Sumatera Selatan.
Namun, dalam pelaksanaannya, proyek ini masih menemui beberapa kendala, terutama dari segi anggaran dan perizinan.
BACA JUGA:Survei Konsep Indonesia: Herman Deru Terima Kepuasan Hampir 90% Selama Kepemimpinannya di Sumsel
Herman Deru Pertanyakan Peran ESP dalam Percepatan Tanjung Carat
Mengawali perdebatan, Herman Deru mengkritisi peran ESP dalam kapasitasnya sebagai anggota Komisi 5 DPR RI yang seharusnya memiliki pengaruh dalam mendorong progres proyek Tanjung Carat.
Herman Deru mempertanyakan langkah nyata ESP dalam mengadvokasi proyek tersebut kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"Saya kenal baik dengan Pak ESP sejak di KNPI. Mengapa Bapak yang berada di Komisi 5 tidak mendorong Menteri Perhubungan agar memberi perhatian pada Tanjung Carat? Apa sebenarnya peran Bapak dalam mempercepat progres proyek ini?" tanya Herman Deru dengan nada tegas.
ESP yang tampil tenang menanggapi kritikan tersebut dengan mengemukakan bahwa dirinya telah memperjuangkan alokasi anggaran untuk proyek Tanjung Carat sejak tahun 2021.
BACA JUGA:Elektabilitas Herman Deru - Cik Ujang Tembus 71,7 Persen
BACA JUGA:Survei Pilgub Sumsel tertinggi jelang Pilkada: Herman Deru Makin Gencar Diserang Kampanye Hitam
ESP menyebut bahwa dirinya berhasil mengalokasikan dana ratusan miliar untuk proyek ini, termasuk Rp60 miliar yang dialokasikan pada tahun tersebut.
Namun, menurutnya, langkah itu terhambat karena Pemerintah Provinsi tidak mengambil kesempatan untuk menggunakan dana APBN dan malah memilih menggantungkan harapan pada investor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: