Anggota DPR Galih Kartasasmita Usulkan Legalisasi Kasino untuk Optimalisasi PNBP: Antara Peluang dan Kontrover

Anggota DPR Galih Kartasasmita Usulkan Legalisasi Kasino untuk Optimalisasi PNBP: Antara Peluang dan Kontrover

Anggota DPR Galih Kartasasmita Usulkan Legalisasi Kasino untuk Optimalisasi PNBP: Antara Peluang dan Kontroversi.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

JAKARTA, PALPOS.ID - Anggota DPR Galih Kartasasmita Usulkan Legalisasi Kasino untuk Optimalisasi PNBP: Antara Peluang dan Kontroversi.

Pernyataan mengejutkan datang dari Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar, Galih Kartasasmita, dalam rapat bersama sejumlah kementerian terkait pembahasan optimalisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). 

Dalam forum yang membahas peningkatan kontribusi PNBP terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Galih menyampaikan usulan yang langsung mengundang perdebatan hangat: legalisasi kasino di Indonesia sebagai upaya mencari sumber penerimaan negara yang lebih beragam dan berkelanjutan.

Menggali Potensi Nonkonvensional: Kasino sebagai Sumber PNBP

Galih Kartasasmita menyoroti bahwa hingga kini Indonesia masih terlalu mengandalkan sektor sumber daya alam (SDA), terutama migas dan pertambangan, sebagai tulang punggung penerimaan negara. 

BACA JUGA:Raker Bersama Komisi II DPR RI, Wagub Cik Ujang Dorong Penguatan Otda Percepatan Pembangunan Tol Sumsel-Bengk

BACA JUGA:Berharap DPR RI Perjuangkan Pembangunan Infrastruktur

Ketergantungan terhadap sektor ini dianggap rawan karena sangat bergantung pada fluktuasi harga pasar global dan ketersediaan cadangan alam yang semakin menipis.

“Sekitar 15 tahun yang lalu, 10 sampai ke atas lah UEA (Uni Emirat Arab) itu pemasukan terbesarnya dari SDA. Tapi sejak krisis minyak pada saat itu, mereka sadar bahwa nggak bisa terus bergantung ke sana,” kata Galih dalam rapat yang digelar di Gedung DPR RI, Selasa (13/05/2025).

Ia mengapresiasi langkah transformatif UEA yang perlahan meninggalkan ketergantungan terhadap sektor SDA dan beralih ke sektor jasa, terutama pariwisata dan hiburan. 

Galih menjelaskan bahwa sektor-sektor tersebut, meskipun awalnya hanya pelengkap, kini telah menjadi tulang punggung baru ekonomi negara-negara Timur Tengah seperti UEA dan Qatar.

BACA JUGA:Putra Daerah Yudha Novanza Utama Komisi I DPR RI Siap Jadi Jembatan Kemajuan Muba

BACA JUGA:Barantin dan Komisi IV DPR RI Bersinergi Dorong Ekspor Komoditas Unggulan Sumatera Selatan

“Walaupun PNBP terbesarnya masih SDA, mereka sudah nge-slide ke jasa, khususnya jasa sosial dan pariwisata. Ini bukti bahwa mereka mampu bertransformasi. Indonesia juga bisa,” ujar Galih tegas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: