Dorong Ketahanan Pangan Lewat Budidaya Timun

Dorong Ketahanan Pangan Lewat Budidaya Timun

DUKUNG :Brigpol Reezky Saputra aktif melakukan pendampingan pekarangan pertanian warga budidaya tanaman timun.-Foto:dokumen palpos-

MUARA ENIM, PALPOS.ID –Dalam rangka mendukung program nasional Ketahanan Pangan yang digalakkan Polri,   Polsek Rambang Dangku, melaksanakan pemantauan dan pendampingan budidaya tanaman timun di lahan Pekarangan Pangan Bergizi (P2B) milik warga Desa Pangkalan Babat, Kamis (12/6).

Sebagai penggerak ketahanan pangan, Brigpol Reezky Saputra aktif melakukan pendampingan ke pekarangan pertanian warga, khususnya yang telah ditetapkan sebagai desa percontohan dalam program ketahanan pangan berbasis lingkungan. 

Salah satunya ialah milik warga bernama Rizal yang telah memanfaatkan lahan pekarangan seluas 30 meter x 30 meter untuk budidaya tanaman timun.

Dengan usia tanam yang baru memasuki dua minggu, sebanyak 300 batang bibit timun ditanam menggunakan media tanah langsung di pekarangan rumah. 

BACA JUGA:Dorong PT RMKE Tingkatkan Kontribusi Pembangunan Daerah

BACA JUGA:Apresiasi Jalin Komunikasi Baik PA dan Pemkab Muara Enim

Kegiatan ini dilakukan menggunakan sarana prasarana sederhana seperti cangkul, sabit, air, serta pelindung tanaman berupa waring untuk menjaga bibit dari gangguan eksternal.

Meskipun belum memasuki masa panen, hasil dari budidaya ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk konsumsi sendiri oleh pemilik lahan, dan jika produktivitas meningkat, juga bisa menjadi peluang usaha dengan dijual ke pasar lokal. 

Hal ini sejalan dengan semangat program P2B yang tidak hanya mendorong ketahanan pangan, tetapi juga pemberdayaan ekonomi rumah tangga.

Namun, kendala tetap ada dalam pelaksanaan di lapangan.

BACA JUGA:Tegakkan Perda, Lapak Pedagang Kaki Lima Dibongkar

BACA JUGA:30 Pemuda Muara Enim Ikuti Pelatihan Konten Kreator

Rizal, pemilik lahan, mengungkapkan bahwa hambatan utama saat ini kurangnya ketersediaan pupuk serta serangan hama tanaman. 

Untuk itu, Brigpol Reezky segera melakukan upaya koordinasi dengan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) serta pemerintah desa setempat untuk mencari solusi yang tepat dan berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: