Kolaborasi Titan Infra Sejahtera Sediakan Layanan Jaringan Transportasi Logistik Batu Bara Terintegrasi
Kolaborasi Titan Infra Sejahtera Sediakan Layanan Jaringan Transportasi Logistik Batu Bara Terintegrasi di Sumsel.--Dokumen Palpos.id
Dengan sistem operasional 24 jam nonstop, jalur hauling ini dilengkapi jembatan permanen, fasilitas darurat, serta infrastruktur pendukung lainnya untuk memastikan aktivitas pengangkutan tidak terganggu sepanjang tahun, baik di musim hujan maupun kemarau.
Teknologi dan Sistem Pengawasan Modern
Sebagai bentuk penerapan teknologi terkini, PT Titan Infra Sejahtera telah memasang closed-circuit television (CCTV) dan sistem monitoring real-time di seluruh fasilitasnya — mulai dari jalan hauling, stockpile, hingga pelabuhan.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Papua Barat Daya: Wacana Pembentukan Kabupaten Mpur Untuk Pengakuan Identitas
Command center di Jakarta memantau seluruh aktivitas operasional menggunakan sistem Global Positioning System (GPS) yang terhubung dengan ribuan unit truk pengangkut batu bara.
Selain itu, di area pelabuhan telah dioperasikan conveyor otomatis untuk mempercepat proses bongkar muat.
Setiap stockpile berkapasitas hingga 1 juta ton juga dilengkapi dengan sensor kelembaban guna menjaga kualitas batu bara dari potensi pembusukan akibat kadar air berlebih.
“Teknologi membuat semua lebih efisien dan transparan. Kami bisa mengontrol alur logistik, meminimalkan risiko kehilangan, serta memastikan pengiriman tepat waktu,” ujar Antony.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Tengah: Wacana Pembentukan Provinsi DIS Dengan 7 Kabupaten dan Kota Bergabung
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Tengah: Wacana Pembentukan Provinsi Daerah Istimewa Surakarta Terus Mengalir
Konsistensi terhadap Prinsip ESG dan Program CSR
Meski beroperasi di sektor batu bara yang kerap disorot karena isu lingkungan, PT Titan Infra Sejahtera tetap berpegang pada prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
Perusahaan mengalokasikan 5 persen pendapatannya untuk program tanggung jawab sosial (corporate social responsibility / CSR).
Program CSR tersebut mencakup pelatihan masyarakat sekitar dalam pengelolaan sampah, penanaman pohon di area bekas tambang, serta pembangunan fasilitas kesehatan dan pendidikan di desa-desa yang dilalui jalur hauling.
Tak hanya itu, perusahaan juga memasang sistem dust control di area stockpile untuk mengurangi polusi udara akibat debu batubara.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Tengah: Wacana Pembentukan Provinsi Banyumasan Untuk Kemandirian Pembangunan
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: berbagai sumber


