Kolaborasi Titan Infra Sejahtera Sediakan Layanan Jaringan Transportasi Logistik Batu Bara Terintegrasi

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Papua Barat Daya: Wacana Pembentukan Kabupaten Malamoi Dengan Nilai Budaya dan Spiritual

“Bagi kami, keberlanjutan bukan hanya soal keuntungan, tapi juga tentang bagaimana kami meninggalkan jejak positif bagi masyarakat dan lingkungan,” ujar Antony menegaskan.

Tantangan Regulasi dan Komitmen Adaptif Perusahaan

Menyikapi rencana Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin yang akan melarang penggunaan jalan umum untuk angkutan batu bara mulai 1 Januari 2026, Antony mengaku pihaknya telah menyiapkan langkah antisipatif.

“Kami tidak tinggal diam. Saat ini kami sedang membuka akses-akses baru yang lebih aman dan sesuai regulasi. Namun, prosesnya tentu tidak mudah karena menyangkut aspek keamanan, izin lingkungan, dan koordinasi dengan banyak pihak,” ujarnya.

Ia menjelaskan, jalur hauling sepanjang 118 km yang melewati sekitar 50 desa memiliki tantangan tersendiri. 

Masing-masing desa memiliki kebutuhan dan karakteristik yang berbeda, sehingga perusahaan harus aktif berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan masyarakat lokal.

“Banyak hal yang harus dikoordinasikan, baik yang terlihat maupun tidak. Bahkan dalam operasional sehari-hari, kami memastikan bahwa semua pihak di kanan, kiri, atas, bawah jalur hauling tetap mendapatkan manfaat dan perlindungan,” tambahnya.

Menjadi Model Transportasi Logistik Batu Bara Berkelanjutan di Indonesia

PT Titan Infra Sejahtera kini menjadi salah satu pionir dalam pembangunan infrastruktur logistik batu bara yang terintegrasi, efisien, dan ramah lingkungan di Indonesia. 

Inovasi yang dilakukan tidak hanya menekan biaya logistik (cost efficiency), tetapi juga meningkatkan daya saing industri batu bara Sumatera Selatan di pasar domestik maupun global.

Dengan sistem transportasi yang modern, pengawasan berbasis teknologi, serta kepatuhan terhadap prinsip keberlanjutan, perusahaan ini membuktikan bahwa industri batu bara dapat dikelola secara profesional, inklusif, dan bertanggung jawab.

“Melalui kolaborasi dengan UMKM tambang lokal, penerapan teknologi, dan infrastruktur yang efisien, kami ingin menjadi bagian dari solusi energi nasional yang tidak hanya kuat secara ekonomi, tapi juga peduli terhadap lingkungan dan masyarakat,” tutup Antony.

Sumber: berbagai sumber