Ferdy Sambo Ngaku Tak Tembak Brigadir J, Komnas HAM; 3 Orang yang Tembak
Ketua Komnas HAM ungkap dugaan penembak Joshua ada 3 orang.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id
JAKARTA, PALPOS.ID — Setelah mulai terungkap detail, tiba-tiba kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J, kembali buram.
Kali ini, belum adanya kepastian siapa pelaku penembakan dalam pembunuhan berencana sopir Irjen Pol Ferdy Sambo tersebut.
Adalah Komisi Nasional Hak Azazi Manusia (Komnas HAM) yang membuat kabur lagi kasus pembunuhan berencana di rumah dinas Kadiv Propam Polri itu.
Dimana, Komnas HAM menduga ada tiga pelaku penembakan Brigadir J. Salah satunya Bharada Eliezer alias Bharada E.
BACA JUGA:Kompol Chuck Putranto ‘Korban’ Ferdy Sambo, Resmi Dipecat dari Kepolisian
Akan tetapi, Komnas HAM berdalih jika Irjen Pol Ferdy Sambo tidak melakukan penembakan terhadap Brigadir J.
Dasar pernyataan Komnas HAM ini dari pengakuan berbeda antara Bharada E dan Irjen Pol Ferdy Sambo.
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, menjelaskan hal itu kepada wartawan, Sabtu, 03 September 2022.
Taufan mengatakan adanya perbedaan keterangan Irjen Ferdy Sambo dan Bharada Richard Eliezer terkait pelaku penembakan.
BACA JUGA:Terungkap di Sidang Etik, Anak Buah Ferdy Sambo Nobar CCTV Pembunuhan Brigadir J
Untuk itu, Taufan meminta penyidik perlu mencari bukti pendukung lainnya untuk membuat terang pelaku penembakan.
“Kaitan dengan tiga penembak, siapa yang penembak itu, pihak FS bilang itu cuma Bharada E,” kata Taufan.
“Tapi kalau kata Bharada E bukan cuma dia, maka bisa jadi saja ini tiga orang,” ucapnya soal dugaan pelaku penembak Brigadir Joshua ada 3 orang ini.
“Apa tidak mungkin misalnya penembaknya tiga orang? Poin utamanya adalah meminta penyidik mencari bukti-bukti pendukung yang kuat selain keterangan,” tambahnya.
BACA JUGA:Ferdy Sambo Tetap Tembak Brigadir J Meski Sudah Meninggal dan Terkapar di Lantai
Fakta kedua penembak Brigadir Joshua berjumlah 3 orang, berdasarkan hasil uji balistik.
Kemungkinan itu berdasarkan besar lubang peluru di tubuh Brigadir Joshua.
“Kalau kita lihat dari besarnya lubang peluru yang ada dan juga hasil balistik yang telah kita lakukan, itu yang kemudian saya sebut bisa jadi tiga orang pelakunya (menembak Brigadir J),” katanya.
Percakapan WA Dihapus
Komnas HAM juga mengungkap temuan mereka soal adanya percakapan di grup WhatsApp yang dihapus sesaat sebelum dan sesudah penembakan Brigadir Joshua.
BACA JUGA:Polwan Pangkat Kompol Menjerit Minta Tolong Saat Diperiksa Ferdy Sambo
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, mengatakan percakapan sebelum tanggal 10 Juli 2022, tidak terekam jejak digitalnya lantaran sudah dihapus.
Kendati demikian, Anam tidak merinci grup WhatsApp yang dimaksud dan di ponsel siapa percakapan itu dihapus.
“Beberapa komunikasi di WhatsApp group terputus, baru muncul kembali misalnya sejak tanggal 10 malam atau 11 dini hari itu baru muncul,” katanya.
“(Tanggal) 10 ke bawah itu nggak terekam jejak digitalnya karena memang dihapus,” ungkap Anam dalam konferensi pers, Jumat (2/9/2022).
BACA JUGA:Terseret Konsorsium 303, Dua Jenderal Alumni Akpol 94 Gagal Total Antar Ferdy Sambo jadi Kapolri
Selain percakapan yang dihapus, Komnas HAM juga menemukan adanya pembersihan riwayat panggilan telepon dan data kontak.
Tak hanya itu, ada juga upaya menghilangkan ponsel sebelum diserahkan ke penyidik. Termasuk bukti-bukti berupa foto, salah satu foto di TKP di rumah Ferdy Sambo.
“Jadi beberapa foto yang kami temukan khususnya di tanggal 8 itu kami temukan di recycle bin, di tempat sampah di mekanisme tersebut,” ujar Anam.
“Jadi bukan diambil dari barang yang nggak dihapus, tapi itu kita ambil dari barang yang dihapus,” imbuhnya.
BACA JUGA:Ahli Digital Forensik Yakin Rekaman CCTV di Rumah Ferdy Sambo Hasil Editing
Komnas HAM menemukan satu foto Brigadir Joshua terkapar berlumur darah di rumah Ferdy Sambo. Namun, Anam tak menyebutkan dari ponsel siapa foto tersebut diperoleh. (ikror/pojoksatu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: pojoksatu.id