Tingkatkan Kualitas Isi Siaran TV dan Radio, Ini yang Dilakukan KPID Sumsel...

Tingkatkan Kualitas Isi Siaran TV dan Radio, Ini yang Dilakukan KPID Sumsel...

KPID Sumsel gelar acara evaluasi isi siaran televisi dan radio di Roca Coffe & Resto Palembang, Rabu 23 November 2022.-Palpos.id-

PALEMBANG, PALPOS.ID - Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar evaluasi isi siaran televisi dan radio.

Kegiatan berlangsung di Rocca Coffe & Resto di Jalan Demang Lebar Daun Kota Palembang, Rabu, 23 November 2022.

Kegiatan yang bertemakan 'Peningkatan Kualitas Isi Siaran pada Lembaga Penyiaran Era Digital di Sumatera Selatan' ini berbentuk diskusi ringan yang diisi oleh beberapa narasumber.

Yakni, Ketua KPID, Ketua Komisi I DPRD Sumsel, Kepala Dinas Kominfo Sumsel, Praktisi Penyiaran, Akademisi, beberapa media televisi dan radio, serta pihak terkait lain.

BACA JUGA: Herman Deru Inginkan KPID Sumsel Lebih Masif Awasi Konten Siaran Berpotensi Melanggar Estetika

Evaluasi tersebut membahas perkembangan siaran televisi dan radio di Sumsel, mendengar keluhan media televisi dan radio, serta membahas terkait pergantian televisi analog ke digital.

"Acara hari ini evaluasi isi siaran bidang pengawasan KPID. Nah tujuan dari evaluasi ini adalah bagaimana konten-konten ataupun program-program televisi dan radio yang ada di Sumsel ini bisa kita kritisi bersama.

Tujuannya untuk meningkatkan kualitas program-program televisi dan radio ke depan," ujar Efriadi, selaku Ketua KPID Sumsel kepada Palpos.id, Rabu 23 November 2022.

Dirinya mengatakan, sampai saat ini masih terdapat beberapa radio yang memang siarannya kurang berkualitas.

BACA JUGA:Saya Harapkan Dukungan Kawan-kawan Media

"Kita juga sudah merumuskan kemarin, di Palembang sendiri ada 17 radio kita monitoring betul dari jam 08.00 WIB hingga 16.00 WIB, karena itu waktu kerja kan.

Jadi kita monitoring isinya seperti apa dan memang dari hasil 17 radio itu, 3 atau 4 radio yang masih memang hanya menyiarkan musik saja," katanya.

"Kemudian setelah itu ditinggalkan oleh penyiarnya, ini yang kita sayangkan. Artinya sudah bayar IPP tapi tidak dimaksimalkan program-programnya," lanjutnya.

Lebih lanjut dirinya menuturkan, KPID dalam hal ini akan mendorong radio-radio tersebut untuk bisa berinovasi kreatif agar bisa membuat program baru yang lebih mengedukasi.

BACA JUGA:PTBA Batasi Akses Media, Wartawan Diperlakukan Buruk

"Maka kita juga mendorong untuk radio berinovasi kreatif agar bisa membuat program-program baru ini seperti musik itu diselingi edukasi, informasi.

Kan berita juga bisa diambil dari media manapun asalkan sumbernya disampaikan, nah kan ini sebenarnya menarik untuk radio-radio yang hanya memuat musik saja," tuturnya.

Selain itu, bila sudah terarah programnya tentu akan menimbulkan timbal balik sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang mendengar.

"Nah ini harusnya dioptimalkan supaya program-programnya ada timbal balik atau sesuai dengan kebutuhan masyarakat," imbuhnya.

BACA JUGA:Pimpinan Dewan Muara Enim Menghindar dari Kejaran Awak Media

Selain itu, kata Efriadi, secara geografis setiap daerah tentu berbeda, tidak bisa disamakan radio di Jakarta dengan radio di Palembang.

"Kemudian juga secara kultur juga berbeda, maka kita siapkan program-program yang sebenarnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Sumsel," kata Efriadi.

Efriadi menerangkan, jika program nasional juga tidak bisa asal dimasukkan ke dalam versi lokal.

"Lalu juga ingin memindahkan program nasional kedalam versi lokal, nah itu membuat keliru bagi saya ya. Tapi paling tidak ada kreativitas-kreativitas baru yang dibuat untuk sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Sumsel," terangnya.

BACA JUGA:Kapolda Sumsel Berikan Penghargaan Kepada Media di Palembang, Ini Pesannya...

Efriadi juga menegaskan, jika radio-radio tersebut nantinya masih ada yang menyiarkan program tidak berkualitas seperti yang dijelaskan, maka pihak KPID akan memberikan teguran.

"Jika masih terjadi pasti kami akan menindak ini, nah dikepemimpinan saya ini saya pendekatan dulu. Artinya saya lisankan dulu secara persuasif kita hubungi agar radionya jangan seperti ini lagi.

Siarannya harus kita ubah polanya, lalu jika tidak didengar juga maka akan kita berikan teguran tertulis," tegasnya.

Efriadi berharap, setelah adanya kegiatan evaluasi, program-program yang ditampilkan baik di televisi maupun radio dapat lebih baik lagi.

BACA JUGA:Bank Mandiri Kunjungi Kantor Media dan Olahraga Bersama

"Dengan adanya kegiatan ini kita bisa melihat evaluasi program kita selama ini bagaimana kedepannya," tandasnya. (*/Inforial/BB)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: