Takjil Berbahaya Tim Gabungan Temukan Tempat Produksinya
Barang Bukti dan tempat produksi takjil yang ditemukan tim sidak Pemkab Banyuasin-Foto : Son-PALPOS.ID
BANYUASIN, PALPOS.ID - Temukan makan takjil mengandung zat berbahaya terhadap kesehatan manusia di pasar Sukajadi, kembali tim gabungan Pemkab Banyuasin lakukan penelusuran dan menemukan tempat produksi makan takjil yang beredar, Senin (3/4/23).
Penelusuran dengan melibatkan jajaran Satreskrim Polres Banyuasin itu, menemukan tempat pembuatan takjil atau cendol diwilayah Kabupaten Banyuasin, bersama adonan pembuatan takjil juga turut diamankan pemilik usaha yang melakukan produksi makan tersebut.
Kepala Disperindag Banyuasin Ir Erwin Ibrahim dalam kesempatan itu menjelaskan, setelah berhasil menemukan bahan berbahaya pada jajanan takjil/cendol di pasar Sukajadi, tim gabungan bersama kasat Reskrim AKP Harry dinar berhasil menyelusuri tempat produksi jajanan berbahaya tersebut.
Berdasarkan hasil pengujian dari BPOM di pasar Sukajadi, hasilnya menunjukkan bahwa cendol tersebut menggunakan bahan pewarna tekstil yang berbahaya untuk konsumsi oleh manusia, untuk itulah pihaknya perlu melakukan tindakan tegas dengan tujuan efek jera agar tidak ada lagi oknum yang memproduksi makanan menggunakan bahan berbahaya, tegasnya.
“Alhamdulillah kita berhasil menelusuri tempat produksi bahan makanan berbahaya ini, dan kita akan melakukan tindakan penyitaan atas jajanan tersebut bersama dengan pedagang beserta oknum (K) yang memproduksinya, guna untuk dilakukan pembinaan," ungkap Kasat Reskrim AKP Harry Dinar.
Untuk diketahui setelah sidak pasar tim bersama pihaknya dari Polres Banyuasin, berhasil mengetahui lokasi tempat produksi cendol milik oknum (K) yang berlokasi di Purwosari Kecamatan Sembawa dan dari penelusuran itu dari tempat tersebut ditemukan barang bukti pembuatan cendol menggunakan pewarna berbahaya, ujarnya.
Sementara itu Bupati Banyuasin H askolani dari kegiatan sudak pasar tersebut, sangat mengapresiasi atas hasil penelusuran itu dengan langsung membongkar tempat produksi jajanan tersebut.
“saya meminta agar pelaku tidak lagi memproduksi jajanan menggunakan bahan berbahaya, saya kasihan dengan pelaku ini mereka warga kita juga, akan tetapi tindakannya merugikan masyarakat lain dan saya meminta agar pihak Diskoperindag melakukan pembinaan dan mengedukasi mereka, karena mereka ini UMKM dan perlu dibina agar mereka produktif dengan bahan bahan yang baik dan sehat” pintanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: palpos.id