Jejak Peradaban Sriwijaya Hidup Kembali: Kolektor Hibahkan 60 Artefak Sriwijaya ke FKIP Unsri

Jejak Peradaban Sriwijaya Hidup Kembali: Kolektor Hibahkan 60 Artefak Sriwijaya ke FKIP Unsri

Kolektor Hibahkan 60 Artefak Sriwijaya ke FKIP Unsri --

PALEMBANG, PALPOS.ID- Kolektor Peninggalan Kedatuan Sriwijaya H Ibrahim Saad SH ME memberikan hibah berupa 60 artefak keramik Sriwijaya kepada Laboratorium Pendidikan Sejarah FKIP Unsri.

Wakil Dekan II, Dr Nyimas Aisyah MPd PhD yang mewakili Dekan FKIP Dr Hartono MA secara simbolis menerima hibah 60 artefak Sriwijaya dari H. Ibrahim Saad, S.H., M.E pada Sabtu 3 Februari 2024. 

Kegiatan ini menjadi bagian dari Kajian Sejarah Lokal Series #1 di Laboratorium Pendidikan Sejarah FKIP Unsri dengan tema "Artefak sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah dalam Undang-Undang Cagar Budaya di Sumatera Selatan."

Lebih dari 240 peserta, termasuk 30 peserta offline, mengikuti kegiatan ini.  Wakil Dekan II, Dr. Nyimas Aisyah, MPd PhD., dan Ketua Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unsri Dr Hudaidah MPd menerima hibah tersebut.

BACA JUGA:Berkah Ramadhan, Maret 2024 PNS Pemkot Palembang Bisa Nikmati Rapelan Tunjangan Fungsional 30 Bulan

BACA JUGA:Pj Walikota Palembang Ratu Dewa Datangi Rumah Korban Banjir 3-4 Ulu Serahkan Bantuan

Dalam sambutannya, Nyimas menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan inisiatif untuk mengenalkan artefak Sriwijaya kepada mahasiswa dan memperkaya pembelajaran sejarah. 

H. Ibrahim Saad SH ME, narasumber pertama, berbagi inspirasi tentang upayanya dalam mengumpulkan artefak Sriwijaya sejak tahun 1988.

Ibrahim Saad mengkisahkan dengan sangat inspriratif tentang berbagai koleksi yang dimilikinya.

Ibrahim mengaku ketika berada di sekolah menengah sudah tertarik pada sejarah Kedatuan Sriwijaya dari narasi yang disampaikan guru sejarah.

 BACA JUGA:Terkenal Kaya Vitamin C, Ternyata Jeruk Bisa Bikin Kulitmu Awet Muda, Serius! Simak Rahasianya!

BACA JUGA:Jaga Stabilitas Harga Pangan dan Tekan Inflasi, Pemkot Prabumulih Kembali Gelar GPM dan OPM

Namun narasi ini dirasakannya belum lengkap karena tidak ditunjang berbagai bukti.

“Ketika saya bekerja di Kementerian Keuangan DJPb KPPN Palembang tahun 1988  kantornya dekat dengan Pasar Cinde.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: