Kasus Flu dan Demam di Prabumulih Naik 30 Persen, Dinkes Imbau Warga Waspadai Cuaca Panas Ekstrem
Plt Kadinkes Prabumulih, Djoko Listyano-Foto:dokumen palpos-
PRABUMULIH, PALPOS.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Prabumulih kembali mengeluarkan imbauan penting kepada masyarakat menyusul meningkatnya kasus penyakit flu, demam, dan batuk dalam sepekan terakhir.
Fenomena ini disebut-sebut berkaitan erat dengan kondisi cuaca ekstrem yang tengah melanda wilayah Prabumulih dan sekitarnya, di mana suhu udara mengalami peningkatan cukup signifikan sejak beberapa hari terakhir.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Prabumulih, Djoko Listyano SKM MSi, mengungkapkan bahwa lonjakan jumlah pasien dengan gejala flu dan demam kini mulai terasa di sejumlah fasilitas kesehatan, baik di tingkat puskesmas maupun rumah sakit.
“Kami mencatat saat ini tingkat pelayanan kesehatan meningkat cukup signifikan. Banyak masyarakat yang datang dengan keluhan demam panas dan flu.
BACA JUGA:Beri Harapan Baru bagi Warga Binaan Putus Sekolah, Rutan Prabumulih Kembangkan Program PKBM
BACA JUGA:Buron 10 Bulan, Pencuri Sapi Lintas Kabupaten Ditangkap Tim Resmob Polres Prabumulih di Muara Enim
Bahkan, beberapa rumah sakit di Prabumulih kini penuh dengan pasien yang mengalami demam tinggi, panas, dan sakit kepala,” jelas Djoko saat ditemui di Gedung DPRD Prabumulih.
Menurut Djoko, peningkatan angka kasus kesakitan akibat flu dan demam ini diperkirakan mencapai 30 persen lebih tinggi dibandingkan kondisi normal.
Mayoritas pasien yang datang untuk berobat berasal dari kalangan anak-anak usia sekolah dan pekerja lapangan yang kerap terpapar langsung sinar matahari dalam waktu lama.
Djoko menuturkan, faktor cuaca ekstrem menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya kasus tersebut.
BACA JUGA:Peringati Seperempat Abad ARSADA, Wawako Prabumulih Sumbangkan Sekantong Darah
BACA JUGA:Warga Sukaraja Ditangkap Polisi Saat Hendak Edarkan Sabu di Bukit Lebar Prabumulih
Beberapa hari terakhir, suhu udara di Kota Prabumulih mencapai angka yang cukup tinggi pada siang hari, sehingga memengaruhi daya tahan tubuh masyarakat.
“Menurut laporan yang saya terima, dugaan penyebabnya itu karena faktor cuaca yang bisa dikatakan ekstrem. Dalam beberapa hari ini, cuaca cukup panas, dan kondisi ini berdampak pada kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:


