FKPBM Sumsel Tolak Kenaikan BBM Subsidi

Senin 29-08-2022,11:39 WIB
Editor : Bambang

PALEMBANG, PALPOS.ID – Rencana pemerintahan pusat untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, demi menurunkan beban negara, mendapat kritikan dari berbagai pihak.

Salah satu kritik itu datang dari Forum Komunikasi Putra-putri Baret Merah (FKPBM) Provinsi Sumsel.

Hal itu ditegaskan Ketua FKPBM Sumsel Ludi Juliansyah SP, dalam rilisnya, Senin, 29 Agustus 2022.

Menurut Ludi, apa yang dilakukan pemerintah dengan menaikkan harga BBM subsidi, sangat tidak bisa diterima.

BACA JUGA:Implementasi Jalur BBM Subsidi Kebijakan dari SPBU

Alasannya karena ekonomi masyarakat belum sepenuhnya pulih, setelah ‘berperang’ melawan covid-19, beberapa tahun terakhir.

Dimana semua tahu, karena dilanda penyakit mematikan itu, banyak warga yang kehilangan pekerjaan. Bahkan, perekonomian keluarga menurun drastis.

‘’Sebaiknya jangan menaikkan harga BBM subsidi. Kalau mau mengurangi beban negara, potong saja dari gaji para pejabat di Indonesia,” tegas Ludi.

Menurut Ludi, jika BBM terpaksa dinaikkan, tentu akan berdampak kepada kebutuhan pokok masyarakat lainnya.

BACA JUGA:Penyaluran BBM Subsidi Melalui Apliksi Diminta Transparan

‘’BBM baru wacana mau naik saja, harga bahan pokok sudah merangkak naik, seperti telur. Bagaimana kalu BBM memang dinaikkan, tentu harga bahan pokok akan melambung tinggi,” ungkapnya.

Masyarakat saat ini, sambung Ludi, baru mau pulih ekonominya. Artinya, saat ini masyarakat hanya butuh makan.

‘’Daya beli masyarakat masih rendah. Jika BBM dinaikkan, tentu perekonomian masyarakat akan kembali terpuruk,” sambungnya.

Ditambahkan Ludi, masih banyak penghasilan negara dari lain, selain menaikkan harga BBM.

BACA JUGA:4 Hari, Pendaftar BBM Subsidi Tembus 50 Ribu Kendaraan

‘’Kalau harus naikkan BBM, tentu pemerintah akan berhadapan dengan massa. Baik itu dari Mahasiswa, ormas, LSM, maupun OKP,” tambah Ludi.

Diketahui pemerintahan dikabarkan akan menaikkan harga BBM subsidi dalam waktu dekat, dengan dalih untuk mengurangi beban negara.

BBM subsidi yang mengalami kenaikan itu, yaitu pertalite, pertamax, dan solar.

Dimana, pertalite akan naik dari Rp7.650 per liter, menjadi Rp10.000 per liter.

BACA JUGA:Anggota DPRD Dari PKS Tolak Wacana Kenaikan BBM

Kemudian, Pertamax, akan naik dari Rp12.500 per liter, menjadi Rp16.000 per liter. Sedangkan solar naik dari Rp5.150 per liter menjadi Rp7.200 per liter. (*)

Kategori :