KAYUAGUNG, PALPOS.ID - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi oleh pemerintah sejak 3 September 2022, dinilai oleh sejumlah tukang ojek Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) tidak wajar.
"Jenis BBM yang kita gunakan sehari-hari itu ialah pertalite. Naiknya harga ini tentu menyulitkan kita dan juga tidak wajar," ungkap Burhanuddin (47) salah seorang tukang ojek Kayuagung kepada Palpos.Id, Minggu 04 September 2022. Burhan menambahkan, kenaikkan harga BBM jenis pertalite terlalu tinggi yakni lebih dari Rp 3 ribu. Dimana menurutnya, kalau naiknya hanya sekitar Rp 500-1000 masih terasa mendingan. "Saat ini harga pertalite di eceran Rp 12 ribu per liter. Untuk satu liter bisa kita gunakan narik penumpang sebanyak 3 kali dengan tarif Rp 5 ribu. Jadi kalau ditotalkan hasilnya Rp 15 ribu, maka untung kita cuma Rp 3 ribu saja," ujarnya. BACA JUGA:Antre Berjam-jam, Warga Kena Prank Kenaikan BBM Dikatakannya lagi, dalam kurun waktu puluhan tahun dirinya mengojek, mungkin kenaikkan BBM saat ini yang terasa sangat tinggi dibandingkan sebelum-sebelumnya. "Kita berharap, pemerintah kembali menstabilkan harga BBM. Karena BBM naik ini membuat semua harga kebutuhan pokok ikut naik. Kalau begini terus, kita kesulitan untuk urusan dapur dan juga biaya sekolah anak," tuturnya. Senada diungkapkan tukang ojek lainnya, Zainal (42) yang menganggap kebijakan pemerintah sangat memberatkan untuk kalangan tukang ojek. Karena menurutnya, omzet mereka menjadi berkurang. "Pendapatan kita ini per hari itu lebih sering Rp 50 ribu, meskipun kadang-kadang lebih. Namun, karena BBM naik omzet kita menjadi berkurang, apalagi ketika hari libur seperti ini," terangnya. BACA JUGA:Ini Kriteria Kendaraan Dilarang Gunakan BBM Subsidi Masih kata Zainal (42) dari uang Rp 50 ribu tersebut, dirinya memenuhi kebutuhan rumah tangga yang harus dicukup-cukupkan. Lantaran, semua kebutahan pokok juga ikut naik. "Setidaknya dalam sehari, saya membeli pertalite sekitar 3 liter. Kita dan teman-teman lain tidak berani menaikkan tarif ojek karena takut tidak ada orang yang mau menumpang. Makanya kita menjadi serba salah," jelasnya. Diketahui, harga pertalite saat ini Rp 10.000 per liter dari sebelumnya Rp 7.650 per liter. Lalu, Solar Subsidi menjadi Rp 6.800 per liter dari Rp 5.150 per liter. Kemudian, Pertamax menjadi Rp 14.500 per liter dari Rp 12.500 per liter. (*)BBM Subsidi Naik, Tukang Ojek Kayuagung Nilai Tidak Wajar
Minggu 04-09-2022,16:48 WIB
Reporter : Diansyah
Editor : Bambang
Kategori :
Terkait
Minggu 14-12-2025,20:56 WIB
Stok BBM Jadi Sorotan, Polres Muba Siap Tindak Penimbunan
Rabu 19-11-2025,19:55 WIB
Sumbangan PAD Lempuing Jaya untuk OKI dari Sektor L3S Tahun 2025 Menurun
Jumat 07-11-2025,15:29 WIB
Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Pastikan Penyaluran Biosolar di Sumatera Selatan Berjalan Normal
Minggu 14-09-2025,12:42 WIB
Pertamina Stop Pasokan Biosolar ke SPBU Lubuk Batang
Terpopuler
Selasa 16-12-2025,14:43 WIB
Perbandingan Realme Narzo 80 Pro 5G vs Narzo 80x 5G: Mana yang Lebih Layak Dibeli di 2025?
Selasa 16-12-2025,13:29 WIB
Tampil Ekstrim dan Tangguh, Toyota Land Cruiser FJ 2026 Jadi Land Cruiser Paling Terjangkau
Selasa 16-12-2025,12:38 WIB
Realme Note 60x dan Realme Note 60 Hadir di Indonesia, HP Entry-Level Mulai Rp989 Ribuan dengan Baterai Besar
Selasa 16-12-2025,13:26 WIB
Bedah Isuzu D-Max Diesel 2026: Bukan Kaleng-Kaleng, Penantang Berat Toyota Hilux
Selasa 16-12-2025,16:47 WIB
Pemekaran Wilayah Sumatera Selatan: Wacana Pembentukan Kabupaten Muba Timur Lengkapi Berkas Administrasi
Terkini
Selasa 16-12-2025,21:56 WIB
Vivo V60 5G Hadir sebagai HP Gaming dan Fotografi Profesional dengan Kamera ZEISS dan Baterai Jumbo
Selasa 16-12-2025,21:50 WIB
HKA Kerahkan 4.000 Personel, Pastikan 16 Ruas Tol Siap Hadapi Arus Nataru 2025–2026
Selasa 16-12-2025,21:40 WIB
Tinjau Jembatan Muara Dua Prabumulih yang Roboh, Herman Deru Janjikan Bantu Perbaikan di 2026
Selasa 16-12-2025,21:28 WIB
Si Jago Merah Mengamuk, 8 Kios Pedagang Di Asrama Zidam Palembang Terbakar
Selasa 16-12-2025,21:07 WIB